Sunyi kumenatap lentera senja
Tanpa satupun tangan yang membawa bersamanya
Masih berjibaku dengan arah angin
Meskipun sesekali ia tampak letih
Langkah kaki saling berebut tempat
Seolah waktu kan bergeming
Dan lembayung keemasan perlahan beranjak dari hadapku
Meninggalkanku bersama Kala
Semburat panasnya jadi permadaniku
Gelegak uapnya mencoba menjadi mantelku
Saat kuberlari tanpa alas
Kini, wajah-wajah angkasa terlihat murung
Pastilah sesaat lagi kan menangis
Menangislah wahai bidadari-bidadari langit
Aku masih bernaung untukmu
Berilah sekedar kesejukan
Siramilah dengan air mata kasih kalian
Agar jiwa-jiwa yang marah
kembali temukan jalan pulang…. (Sat, 010613, 02.49)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!