Mohon tunggu...
Roni DwiRisdianto
Roni DwiRisdianto Mohon Tunggu... Penulis - Seri pertama Bondan dalam judul Langit-Hitam-Majapahit telah tayangbdalam jaringan. Berlatar belakang Majapahit pada masa Jayanegara. Penulis berdomisili di Surabaya.

www.tansaheling.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Liris: Jack Sparrow, Meysarrow and This Day!

4 September 2019   09:02 Diperbarui: 4 September 2019   09:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dia, lelaki yang berkelebat di antara debur ombak samudera. Mata berhias celak hitam legam, tajam menghujam ke dalam setiap dada yang menatap.

“Aku, lelaki berkalang badai. Tiada gentar menerjang tantangan!” Begitu ujar Sparrow saat melihat musuh datang.

Dia adalah singa lautan. Laut Karibia adalah arena bermain bagi Sparrow. Black Pearl kapal kebesaran yang telah menghantar Sparrow menjelajah samudera.

Dia, Jack Sparrow. Lelaki bermata cokelat dengan rambut panjang berkepang. Luwes bermain pedang di ujung buritan. Melawan Barbossa sang pengkhianat!

“You’ve stollen me, and I’m here to take my self back!” Sangar wajah Sparrow menghunus pedang ke hadapan Barbossa.

Dengan tubuh yang berukuran semampai, lincah Sparrow menghindari setiap serangan Barbossa. Sparrow lebih suka menggunakan kecerdikan daripada kekuatan saat bertempur.

Sparrow tak hanya mahir bermain pedang. Senjata andalan berikutnya adalah pistol. Hanya dia yang memiliki kemampuan itu di antar para bajak laut.

Dalam beberapa jurus Jack berhasil melumpuhkan Barbossa. Tak ingin membuang waktu Jack segera mencabut pistol kesayangan miliknya. Sebuah peluru bersarang tepat di dada Barbossa. Senyum kemenangan tersungging di bibir Jack. Giginya yang menghitam mengintip malu-malu. Seraya Jack berkata, “Why fight when you can negotiate?”

Ah, andai Barbossa lebih memilih untuk bermusyawarah dengan Sparrow. Jack pun merenggut kembali kekuasaan yang pernah dicuri anak buah kepercayaannya, Barbossa.

“Pasukan! Mari kita berlayar, angkat sauh, kembangkan layar! Samudera menanti kita!” Lantang suara Jack membelah sorak sorai kemenangan.

Menerawang mata Jack menatap hamparan laut di hadapan. Teringat kisah silam, bersama ayah tercinta Kapten Teague Sparrow. Dari ayah tercinta Jack belajar segalanya. Hanya satu yang tak pernah diajarkan ayah, membunuh rasa hampa di dalam dada. Jack menunduk haru, ada rindu yang tak mau pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun