Mohon tunggu...
Roni DwiRisdianto
Roni DwiRisdianto Mohon Tunggu... Penulis - Seri pertama Bondan dalam judul Langit-Hitam-Majapahit telah tayangbdalam jaringan. Berlatar belakang Majapahit pada masa Jayanegara. Penulis berdomisili di Surabaya.

www.tansaheling.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ia Bernama Sanumerta - 3

23 Juni 2019   14:09 Diperbarui: 23 Juni 2019   14:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku telah mendengar semuanya. Aku melihatmu saat datang ke rumah-rumah derita. Lolong tangis sepanjang malam? Aku mendengarnya. Satu demi satu kau koyak kesucian anak-anak Hawa. Lalu kau berkata tentang penebusan," lanjut istrinya.

Perempuan berbalut kain ketat dengan bagian atas yang terbuka diam sesaat. Kemudian, "Buramnya pagi bukan karena mendung meringkuk di bawah mentari tetapi karena kabut yang tidak terangkat.

Dan itu dari hatimu, Sayang.

Ketika Tuhan membagi cinta, semesta diliputi bahagia selama jutaan tahun. Lalu Ayah datang dan merenggut seluruhnya. Tanpa ada yang Ayah sisakan untuk jagad raya.

Cinta, masih adakah ia di dalam hati Ayah?"

Belati kecil yang tersimpan rapi di balik ikat pinggang Sanumerta mendadak berpindah tempat. Menyentuh bagian dalam tubuh istrinya. Depan, belakang dan pangkal leher menjadi pemberhentian terakhir.

Jasad wanita malang itu terbujur di pembaringan hingga lewat senja. Sanumerta memanggulnya. Menerobos malam. Dan menguburkannya di tengah persawahan.

"Kau begitu anggun jika diam!" desis tajam Sanumerta.

Sanumerta meninggalkan rumahnya.

Ladang.

Sawah dan hartanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun