Mohon tunggu...
Kiazaa
Kiazaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG

Mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Kewarganegaraan dalam Al Quran

30 Desember 2021   08:03 Diperbarui: 30 Desember 2021   08:13 2876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu ayat yang menunjukkan persamaan kedudukan setiap manusia dijelaskan dalam al-Qur'an surat al-Nis'/4: 1. Ayat tersebut merupakan landasan teologis terkait ajaran persamaan antara sesama manusia yang sama-sama berasal dari satu sumber yang sama. Atas dasar persamaan sumber penciptaan ini, memberikan pemahaman atas kesamaan kedudukan manusia.Walaupun terdapat perbedaan jenis kelamin, ras, suku, warna kulit, akan tetapi mereka memiliki hak dalam perlakuan yang sama.

Prinsip persamaan dan keadilan yang dipaparkan dalam al-Qur'an, serta yang dipraktikkan Rasul di atas merupakan landasan dalam upaya menciptakan suatu sistem kehidupan yang adil dan seimbang dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Kemakmuran, kesejahteraan, keadilan dan kemaslahatan mustahil dapat diwujudkan tanpa penegakkan prinsip persamaan dan keadilan bagi setiap insan. Oleh karenanya al-Qur'an memandang setiap warga negara wajib mengamalkan nilai-nilai persamaan dan keadilan tersebut guna tercapainya baldatun thayyibatun wa rabbun ghafr, yaitu negara yang makmur, aman dan sejahtera di bawah naungan ampunan Allah.

  • Bela Negara

Bela negara dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat penting. Hal tersebut didasari dari banyaknya ayat yang mengisyaratkan bela negara, salah satunya terdapat dalam al-Qur'an surat al-Nis' ayat 84.Pada ayat tersebut terdapat dua perintah Allah kepada Nabi Muhammad, yaitu perintah untuk berperang membela negara Madinah dari serangan dan ancaman musuh, serta perintah untuk mengobarkan semangat kepada para sahabat untuk ikut berjihad bersama-sama di jalan Allah. Perang tersebut dilakukan dalam rangka mempertahankan kota Madinah dari serangan kaum kafir Quraisy. Jika musuh dibiarkan menyerang tanpa perlawanan, maka keberlangsungan kehidupan di Madinah pun akan terancam.

Tapi perlu diingat, bahwa perang dalam Islam sebuah jalan terakhir yang ditempuh, karena sejatinya Islam mengutamakan pencegahan perang dengan cara musyawarah, perundingan, atau diplomasi dengan pihak lawan. Tapi jika lawan lebih memilih menyerang serta mengkhianati kesepakatan yang dibuat, maka memerangi mereka pun sebuah keniscayaan.

Bela negara tidak harus dipahami dengan berperang. Dalam kondisi negara damai, komitmen warga negara membela negaranya dapat diwujudkan dengan cara partisipasi aktif memajukan dan menjaga ketahanan negaranya melalui bidang pendidikan, sosial, ekonomi, politik sesuai kapasitas dan kompetensi masing-masing setiap warga negaranya. Hal tersebut penting dilakukan karena kemajuan sebuah negara ditentukan oleh kualitas partisipasi aktif warga negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun