Mengapa Merokok Perlu Dihentikan Segera? Informasi Faktual Di Balik Asap Rokok
Di setiap negara di dunia, termasuk Indonesia, kebiasaan merokok telah mulai menyebar di kalangan penduduk. Meskipun merokok sering digunakan sebagai cara untuk menghilangkan stres setiap hari, setiap hembusan rokok sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan. Di Indonesia, terdapat lebih dari 70 juta perokok aktif. Namun, menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 7,4% dari kelompok ini terdiri dari orang-orang berusia 10 hingga 18 tahun. Secepatnya rokok bukan hanya hal buruk yang terjadi pada orang-orang; itu adalah racun yang perlahan-lahan merusak kesehatan orang. Seberapa cepat seharusnya merokok dihentikan? Dalam artikel ini, beberapa fakta akan dijelaskan yang akan membantu Anda memahami kebiasaan ini.
A. Kandungan beracun dalam asap rokok: lebih dari sekadar nikotin
Asap rokok mengandung lebih dari 7. 000 zat kimia yang berbeda, di antara 70 paling sedikit 70 di antaranya diketahui sebagai karsinogenes atau zat penyebab kanker. Bahan berbahaya yang terdapat di dalam asap rokok termasuk nikotin, tar, karbon monoksida, benzena, formaldehida, amonia, arsenik, dan kadmium. Nikotin adalah zat penyebab kecanduan, tetapi lebih menakutkan adalah keberadaan formaldehida bahan pengawet jenazah, amonia pembersih toilet, dan hidrogen sianida gas berbahaya yang digunakan dalam eksekusi. Hingga dapat dilihat bahwa apapun yang wanita pikirkan, sebaiknya jauh dari asap rokok.
Fakta menyeramkan: Setiap hari yang Anda tunda, jutaan sel tubuh Anda terus diracuni. Di Indonesia, program seperti Puskesmas dan aplikasi bantuan berhenti merokok dari Kemenkes siap membantu dengan terapi pengganti nikotin atau konseling. Ingat, berhenti merokok bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga dan lingkungan sekitar yang terlindungi dari asap mematikan itu.Tar yang dihasilkan oleh rokok akan menempel di saluran pernapasan seperti lapisan hitam yang tebal, yang dapat mengurangi fungsi paru-paru hingga 50% pada perokok jangka panjang. Penelitian dari British Medical Journal menunjukkan bahwa perokok yang menghabiskan 20 batang rokok setiap hari mendapatkan paparan setara dengan 1 liter tar setiap tahunnya---bayangkan paru-paru Anda terisi dengan zat beracun yang sulit untuk dihilangkan. Ini bukan hanya sebuah teori; autopsi pada perokok sering kali menunjukkan paru-paru yang berwarna hitam pekat, dipenuhi nanah, dan mengalami kerusakan permanen.
B. Dampak Kesehatan yang Tak Terelakkan: Kanker, Jantung, dan Lebih Banyak Lagi
Salah satu fakta paling menakutkan terkait merokok adalah perannya dalam angka kematian di seluruh dunia. Dampak dari merokok tidak hanya terbatas pada paru-paru; ia menyerang seluruh sistem tubuh. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa rokok menjadi penyebab 90% kematian akibat kanker paru-paru di seluruh dunia. Setiap tahun, penyakit ini merenggut 30. 000 nyawa di Indonesia, di mana perokok memiliki 25 kali lebih besar kemungkinan untuk terkena dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
C. Mari kita telusuri dampaknya:
- Kanker Paru-Paru dan Jenis Lainnya: Sebanyak 85% kasus kanker paru-paru terjadi akibat kebiasaan merokok. Mengerikan, perokok menghadapi risiko 15 hingga 30 kali lebih tinggi untuk mengidap kanker ini dibandingkan dengan non-perokok. Asap rokok juga dapat menyebabkan kanker di bagian mulut, tenggorokan, kandung kemih, dan pankreas. Seorang perokok yang mengonsumsi satu pak rokok setiap hari dapat kehilangan 10 hingga 15 tahun dari harapan hidupnya.
- Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah: Karbon monoksida dalam asap rokok dapat mengikat hemoglobin dalam darah, membuat jantung harus bekerja lebih keras. Akibatnya? Risiko terkena serangan jantung dan stroke meningkat. Penelitian dari American Heart Association menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko 2 hingga 4 kali lebih besar untuk mengalami penyakit jantung koroner. Yang lebih mencengangkan, meskipun berhenti merokok, risiko ini tetap tinggi selama 10 hingga 15 tahun ke depan---membuktikan bahwa kerusakan sudah terjadi sejak hisapan pertama.
- Masalah Pernapasan dan Lainnya: Emfisema dan bronkitis kronis adalah dampak jangka panjang dari merokok. Kapasitas paru-paru perokok dapat menyusut hingga 20 hingga 30%, sehingga kesulitan bernapas menjadi hal yang biasa. Pada wanita hamil, merokok dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, kelahiran prematur, dan sindrom kematian mendadak pada bayi hingga 2 hingga 3 kali lipat.
Belum lagi dampak terhadap orang yang tidak merokok. Asap dari rokok mengandung zat beracun dalam konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dihirup oleh perokok itu sendiri. Anak-anak yang terpapar dapat berisiko mengalami asma, infeksi telinga, dan bahkan penurunan IQ---sebuah fakta yang membuat orang tua menjadi khawatir.