Ketika Hati Tergelincir di Tengah Hubungan yang Tampak Sempurna
Di mata banyak orang, mereka pasangan yang ideal. Foto-foto bahagia menghiasi media sosial, liburan bersama, keluarga harmonis, tanpa gosip, tanpa drama. Rumah tangga mereka terlihat nyaris sempurna. Tapi suatu hari, satu kebenaran mengejutkan terungkap: salah satu dari mereka berselingkuh.
Bagaimana mungkin? Hubungan yang tampak solid dan penuh cinta justru diguncang oleh pengkhianatan. Apa yang kurang? Mengapa bisa tergelincir?
Faktanya, selingkuh tidak selalu lahir dari hubungan yang buruk. Justru banyak perselingkuhan terjadi di tengah rumah tangga yang nyaman dan stabil, ketika tak ada pertengkaran besar, dan pasangan saling menyayangi. Di sinilah ironi sekaligus kenyataan pahitnya: kesempurnaan di permukaan tak selalu menjamin kedalaman dan ketahanan hati.
Di Mana Celahnya?
Selingkuh tak terjadi begitu saja. Ia tumbuh dari celah-celah kecil yang tak terlihat:
Obrolan ringan yang makin sering.
Perhatian dari orang lain yang lebih hangat dari pasangan sendiri.
Rasa dihargai yang seolah hilang dalam rutinitas rumah tangga.
Kadang bukan karena kurang cinta pada pasangan, tapi karena perasaan ingin dihargai, ingin merasa hidup, ingin diinginkan kembali.