Rahayat Waluya, Negri Digjaya? Refleksi Hari Jadi Cianjur ke-348 di Tengah Ketimpangan dan Harapan
Oleh: Darman Eka Saputra, S.Pd.Gr.
Guru SDN Sukaresmi Cikalongkulon | Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan UNPAM
Setiap tanggal 12 Juli, masyarakat Kabupaten Cianjur merayakan hari jadi tanah kelahirannya---tanah yang lekat dengan nilai Ngaos, Mamaos, Maenpo, filosofi Sunda yang telah diwariskan turun-temurun. Tahun 2025 ini, Cianjur genap berusia 348 tahun. Tema yang diusung tahun ini---"Rahayat Waluya, Negri Digjaya"---seolah menyiratkan impian akan masyarakat yang sejahtera dan daerah yang berjaya.
Namun di balik slogan penuh semangat itu, muncul pertanyaan yang menggelitik kesadaran: Benarkah seluruh rakyat sudah "waluya" (sehat dan sejahtera)? Sudahkah Cianjur sungguh "digjaya" dalam artian pemerataan pembangunan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial?
Ketimpangan Wilayah: Antara Utara Padat dan Selatan Sunyi
Cianjur adalah salah satu kabupaten terluas di Jawa Barat, dengan luas wilayah 3.840 km dan penduduk lebih dari 2,5 juta jiwa. Namun distribusi penduduknya sangat timpang. 70% warganya tinggal di wilayah utara yang hanya mencakup sepertiga luas kabupaten. Sementara wilayah selatan---yang luas, subur, dan kaya potensi---hanya dihuni oleh kurang dari 20% penduduk.
Kecamatan Cianjur Kota mencatat kepadatan lebih dari 6.600 jiwa/km, sementara Naringgul di selatan hanya sekitar 170 jiwa/km. Konsekuensinya sangat nyata: akses pendidikan, layanan kesehatan, infrastruktur jalan, dan bahkan sinyal internet pun belum merata. Seolah ada dua wajah Cianjur yang berjalan di ritme pembangunan yang berbeda.
Pendidikan: Tinggi di Dasar, Tertinggal di Atas
Pemerintah Kabupaten Cianjur patut diapresiasi karena berhasil mempertahankan angka partisipasi SD/MI mendekati 100%. Namun angka ini turun drastis di jenjang menengah: APM SMP masih di bawah 90%, dan SMA lebih rendah lagi. Data tahun 2023 mencatat lebih dari 5.000 anak lulusan SMP tidak melanjutkan ke SMA/SMK.
Hal ini tentu mengganggu impian digjaya, karena tanpa sumber daya manusia terdidik dan siap kerja, bagaimana Cianjur bisa unggul di masa depan?