Mohon tunggu...
Darman Eka Saputra
Darman Eka Saputra Mohon Tunggu... Guru SDN Sukaresmi Cikalongkulon

Guru SD, petani, belajar menulis, tinggal di lereng Sanggabuana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus: Menyatukan Ragam Potensi di Ruang Kelas Inklusif

18 Juni 2025   07:18 Diperbarui: 18 Juni 2025   05:48 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi dengan ChatGPT) 

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus: Menyatukan Ragam Potensi di Ruang Kelas Inklusif

Pendahuluan

Di tengah upaya mewujudkan pendidikan inklusif dan merdeka belajar, kehadiran anak-anak dengan kebutuhan khusus di ruang kelas menjadi realitas yang tak dapat diabaikan. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (PABK) bukan sekadar layanan tambahan, melainkan mandat moral dan konstitusional yang menuntut perhatian serius dari semua elemen pendidikan terutama guru sebagai garda terdepan. Terlebih bagi peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Piloting, memahami PABK adalah bagian integral dari kompetensi pedagogik yang esensial.


Memahami Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (PABK) merujuk pada sistem pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik peserta didik yang mengalami hambatan fisik, intelektual, emosional, sosial, maupun perilaku. Menurut Faedah Mangunsong (2009), ABK adalah anak-anak yang memerlukan pendekatan pendidikan yang berbeda dari anak pada umumnya agar mereka dapat berkembang optimal.

Jenis-jenis ABK meliputi:

1. Tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita

2. Gangguan spektrum autisme, ADHD, kesulitan belajar spesifik (seperti disleksia), gangguan emosional-perilaku

3. Anak dengan bakat luar biasa (gifted) yang juga memerlukan pendekatan khusus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun