Mohon tunggu...
Khusnul Khofiva
Khusnul Khofiva Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mari Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Mengatasi Masalah Belajar Peserta Didik

3 November 2019   14:28 Diperbarui: 3 November 2019   18:38 2553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nah sebagai guru, setelah mengetahui faktor penyebab masalah belajar, kita harus mampu mengatasi masalah belajar yang di alami oleh peserta didik kita. Berikut merupakan upaya untuk mengatasi masalah belajar siswa antara lain:

1. Memberikan motivasi belajar, motivasi atau dorongan terhadap siswa sangatlah penting untuk pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa. Guru juga memberikan motivasi berupa masukan-masukan kepada siswa berupa kata-kata positif misalkan kalian bisa maju dan sukses di masa akan datang apabila kalian mau belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh. Guru juga memberikan masukan berupa dampak dari malas belajar maka nilainya akan menjadi rendah dan tidak tuntas. Guru merupakan orang tua di sekolah, sebagai guru kita harus mampu berperan layaknya sebagai orang tua para siswa. Karena anak tidak mendapatkan motivasi atau dukungan dari orang tua kita sebagai orang tua di sekolah harus memberikan motivasi dan dukungan kepada anak agar anak semangat belajar, mengejar cita-cita dan menggapai impian.

2. Memberi variasi metode belajar, karena anak pada dasarnya cepat bosan sebagai guru kita harus menggunakan metode atau cara mengajar yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik. Misalnya pada pelajaran matematika, anak sering merasa cepat bosan karena cara mengajar yang monoton, terlalu kaku dan menegangkan. 

Sebagai guru kita harus mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan tidak membosankan seperti diskusi kelompok, metode tanya jawab ataupun dengan permainan pasti anak akan merasa tertarik dan memperhatikan pelajaran. Selain itu, kita juga dapat menggunakan media yang ada seperti LCD, kita dapat menayangkan video yang berkaitan dengan pelajaran agar anak tidak merasa jenuh.

3. Memberikan latihan yang cukup dan berulang, belajar itu harus banyak latihan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Semakin banyak dan kuat latihannya itu akan semakin baik. Pemberian latihan berupa soal hendaknya diberikan secara betahap, misal dari yang sangat mudah ke mudah agak sulit sampai soal yang sulit. Cara pemberian latihan yaitu guru menuliskan soal kemudian siswa disuruh menjawab di buku tulis masing-masing, setelah itu salah satu siswa diminta untuk maju ke depan dan menuliskan jawabannya di papan tulis. Setiap siswa yang maju kedepan akan mendapat nilai tambahan. Memberikan latihan yang cukup seperti ini akan memudahkan siswa untuk memhai materi yang disampaikan karena soal-soal yang diberikan bervariasi, dari soal yang mudah ke soal yang lebih sukar.

4. Memberikan program perbaikan atau Remedial, pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan atau keterlambatan belajar. Sehubungan dengan itu, langkah-langkah yang perlu dikerjakan dalam pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.

5. Menggunakan media, dalam pembelajaran jika menggunakan media akan memudahkan kita sebagai guru dalam menyampaikan materi dan juga memudahkan siswa dalam menangkap pelajaran apa yang telah kita sampaikan. Karena penggunaan media dapat memperjelas materi pelajaran tidak hanya teori dan imajinasi saja tetapi dalam bentuk real. Misalnya dalam pelajaran matematika, dalam materi sifat dan bentuk bangun ruang. Kita dapat membawa media yang berhubungan dengan materi. Sebagai contoh bangun ruang kubus, medianya berupa benda kotak yang berukuran sama terbuat dari  kardus misalnya kemudian siswa lebih memperhatikan benda apa itu seperti itu. Kemudian dalam menjelaskan materi juga lebih mudah dengan langsung mempraktekkan sisi itu yang ini loh anak- anak, sudut itu yang ini, sehingga anak pun lebih tertarik tentunya. Sehingga pembelajaran lebih terarah dan sesuai prosedur. Siswa senang kita pun enak.

6. Melakukan kolaborasi dengan orang tua, jika kita sudah mengajarkan dan mendidik siswa di sekolah dengan baik dan sesuai prosedur, tapi orang tua tidak ikut andil dalam hal ini sama saja kurang efektif. Sebagai orang tua alangkah baiknya mempriotaskan anak daripada kegiatan yang lain demi masa depan si anak. Dalam hal ini guru atau pihak sekolah melakukan kolaborasi dengan orang tua dengan mengadakan rapat pertemuan orang tua dengan wali kelas untuk membahas masalah si anak dan cara menanganinya. Jika di sekolah sudah ditangani namun di rumah dibiarkan begitu saja, maka dari itu kami melakukan kolaborasi dan kerja sama mengenai masalah tersebut untuk masa depan si anak.

Nah, dari upaya yang dilakukan guru di sekolah orang tua juga sangat berperan penting dalam proses pendidikan si anak. Karena orang tua (keluarga) merupakan tempat pendidikan pertama bagi si anak. Tempat ternyaman ada pada keluarga. 

Jadi buatlah anak menjadi nyaman di keluarga, jika anak merasa kurang diperhatikan dan kurang kasih sayang, anak akan menjadi tempramental, acuh terhadap pendidikan, tidak perduli terhadap lingkungan sekitar dan awur-awuran. Takutnya anak akan mudah terjerumus ke hal-hal yang negatif. Ikut tawuran, pergaulan bebas, dan sering bolos sekolah. 

Maka dari itu pentingnya peran orang tua dalam proses perkembangan dan proses belajar anak, walaupun di sekolah diberi perhatian dan kasih sayang oleh guru, anak akan lebih senang dan bahagia apabila orang tuanya yang memberikannya. Karena ikatan orang tua dan anak sangatlah kuat maka dapat berpengaruh terhadap psikis si anak dan tentunya berpengaruh terhadap hasil belajar si anak pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun