Dalam tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menjelaskan bahwa Asiyah hidup dalam tekanan besar, namun ia tetap tegar dan berdoa meminta rumah di surga  tanda bahwa orientasi hidupnya adalah akhirat, bukan dunia yang semu. Dalam realitas hari ini, banyak perempuan yang hidup dalam sistem tidak adil  baik secara hukum, ekonomi, maupun budaya. Kisah Asiyah memberikan semangat bahwa perempuan memiliki kekuatan spiritual untuk tetap bertahan dan bersuara, bahkan di tengah penindasan dan kekuasaan.
Kisah-kisah perempuan dalam Al-Qur'an memberi pelajaran penting bagi perempuan masa kini. Dari Maryam, Asiyah, istri Nabi Nuh dan Luth, hingga istri Abu Lahab, kita belajar bahwa kedudukan perempuan di sisi Allah ditentukan oleh iman, sikap, dan keteguhannya bukan oleh status sosial atau siapa pasangannya. Di tengah tantangan zaman modern seperti tekanan media sosial, relasi yang tidak adil, dan sistem yang menekan, perempuan tetap bisa kuat dan mulia selama berpegang pada nilai-nilai Islam. Al-Qur'an mengingatkan kita bahwa setiap perempuan punya pilihan untuk menjadi teladan, menjaga prinsip, dan dekat dengan Allah, kapan pun dan di mana pun ia berada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI