Mohon tunggu...
Khurinaya
Khurinaya Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi 24107030145

ENTP Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga angkatan 2024

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sehari Sebelum Lebaran Meja Masih Kosong?

3 April 2025   19:09 Diperbarui: 3 April 2025   19:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Suasana toko perabotan, Sumber : Foto Pribadi )

Lebaran tahun ini kami sekeluarga tidak mudik seperti tahun-tahun sebelumnya. Banyak hal yang dipertimbangkan salah satunya di kampung halaman kakek nenek dan saudaranya telah berpulang ke rahmatullah. Keluarga ku hampir semuanya merantau jadi sebagian besar keluargku tidak pergi ke kampung halaman, karena satu dan lain hal. Tali silahturahmi kami keluarga akan tetap ada kami sementara ini berkomunikasi melalui media sosial. Sehari lagi lebaran tiba, tapi keluargaku belum juga menyiapkan apapun, mulai dari membersihkan rumah sampai menyiapkan makanan lebaran. Semuanya dimulai ketika memasuki h-7 lebaran orderan mama di online shop mendadak ramai pembeli. Aku dan mama sibuk menyiapkan dan memenuhi keinginan pembeli menjelang lebaran. Minggu pertama liburan aku gunakan untuk membantu mama menyiapkan pesanan dan mengkontrol keluar masuknya barang. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar.

Tepat satu hari sebelum lebaran kami baru mulai menyiapkan keperluan untuk lebaran nanti. Kegiatan dimulai pukul 06.00 (enam) pagi ayah dan mama berangkat ke pasar membeli bahan masakan. Aku dan adik pertama ku Rauf membersihkan halaman depan dan belakang rumah. Setelah selesai membersihkan halaman rumah kami membersihkan sampah dan mengumpulkannya untuk dipisah antara botol plastik dan sampah lainnya. Botol plastik aku masukkan ke dalam karung. Lalu sampah lainnya aku buang bersama adek ke TPA terdekat. Selesai membuang sampah aku membagi tugas dengan adikku. Adikku Rauf membersihkan semua kamar di dalam rumah sementara aku membersihkan ruang keluarga dan ruang tamu rumah. Setelah selesai kami istirahat sebentar sembari sarapan. Orang tuaku belum kunjung pulang, sambil menunggu aku membersihkan kamar mandi rumah dan rauf menjemur pakaian. Jam 10 pagi orang tuaku tiba di rumah. Ayah dan mama memisah bahan makanan yang akan dimasak di hari itu. Kami sekeluarga akan memasak rendang dan sambel godog sebagai hidangan lebaran. Di hari yang sama kami juga akan membuat nastar.

( Pembayaran di kasir, Sumber: Foto pribadi )
( Pembayaran di kasir, Sumber: Foto pribadi )

( Detik-detik mengantri, Sumber : Foto pribadi )
( Detik-detik mengantri, Sumber : Foto pribadi )
Kami sekeluarga bahu membahu, ayah membuat ketupat ibu dan aku membuat kue sedangkan Rauf memotong bawang. Proses yang paling lama adalah membuat kue banyak sekali tantangannya mulai dari bahan bahan yang kurang, alat yang kurang, lama dalam proses membentuknya. Ketika membuat kue nastar pun aku harus pergi ke pasar untuk membeli peralatan karena tempat untuk memixer bahan terlalu kecil. Jalan yang aku lewati termasuk sepi daripada hari biasanya. Kendaraan di dominasi berasal dari luar kota, tetapi tidak banyak. Toko yang masih buka seperti toko snack, toko kerudung ramai sekali parkirannya sampai memenuhi jalan. Karena jalan yang sepi jadi tidak ada masalah dengan pengendara yang sedang lewat. Sudah memutari daerah sekitar tapi toko sudah tutup semua. Akhirnya aku masuk ke dalam pasar berharap ada toko yang buka. Alhamdulillah ada satu toko yang masih buka. Tokonya ramai sekali, toko ini menjual berbagai macam perabot rumah. Dan terlihat orang membeli berbagai macam barang ada yang membeli sapu, ada yang membeli mixer ada yang membeli keset, karpet dll. Parkiran depan toko penuh dengan kendaraan pembeli. Padahal biasanya parkiran itu digunakan untuk memarkir kendaraan pengunjung pasar. Tarif parkir juga naik dari harga 2 ribu menjadi 3 ribu rupiah. Setelah mengambil barang yang diperlukan aku antri di kasir untuk membayar. Sambil dihitung total barang yang dibeli aku bertanya kepada pak Jayadi pemilik toko yang turun langsung membantu karyawan nya menghitung total belanja.

" Bapak sejak kapan orang-orang mulai ramai membeli kebutuhan hari raya di toko bapak? " tanyaku

Pak Jayadi menjawab " Sejak h-7 lebaran orang-orang mulai ramai mbak

 "Aku menjawab " Biasanya orang paling banyak membeli apa pak? "
" Paling banyak sendok sama karpet sudah pada habis di gudang " Jawab pak Jayadi
Meskipun ramai pembeli tetap tertib mengantri. Setelah membeli peralatan aku bergegas untuk pulang ke rumah. Kegiatan diawali dengan menata bahan-bahan kue. Lalu dilanjutkan dengan mencampurkan bahan ke dalam baskom untuk di mixer. Dalam membuat kue kering terutama kue nastar yang paling memakan banyak waktu adalah ketika memasukkan selai dan membentuk kue satu persatu. Karena ada masalah lainnya yang juga sedang dikerjakan. Kami baru selesai membuat nastar pukul 7 (tujuh) malam.
Setelah sholat isya ayah dan mama menemani adik-adikku mengikuti takbir keliling. Aku dan Rauf membersihkan bekas memasak kue kering dan memotong daging juga bahan-bahan lainnya. Dilanjutkan dengan menumis bumbu rendang dan sambel godog. Ayah mama dan adik-adikku pulang ke rumah pukul 9 malam. Lalu kami melanjutkan kegiatan memasak kami kembali pukul 11 (sebelas) malam semua makanan kami telah selesai dimasak. Kami sekeluarga langsung beristirahat agar tidak kesiangan keesokan harinya.

( Takbiran keliling dusun Lingkungan Sawitan II, Sumber : Foto Pribadi  )
( Takbiran keliling dusun Lingkungan Sawitan II, Sumber : Foto Pribadi  )
Jadi apakah mempersiapkan hari raya sehari sebelumnya itu berat? Tidak ada yang melelahkan apabila semua dikerjakan bersakeluarga dan dengan senang hati. Ketika lelah kita bisa istirahat sebentar sambil bercanda ataupun sharing pengalaman bersama. Dalam hadits yang diceritakan Abu Huraira, Rasulullah SAW mengatakan Allah SWT akan bersama orang yang mempertahankan silaturahmi. Hal-hal yang menurut kita merepotkan saja bisa menjadi jalan silahturahmi mempererat hubungan keluarga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun