Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Content Strategist

Penikmati cerita (story) di berbagai platform • Suka menulis kreatif (creative writing) tema gaya hidup (lifestyle) dengan gaya (style) storytelling • Senang membantu klien membangun brand story • Personal advisor/consultant strategi konten untuk branding dan marketing • Ngeronda di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rempong Dulu Baru Rampung: Aspirasi Pendidikan Bermutu untuk Semua

29 Agustus 2025   23:45 Diperbarui: 29 Agustus 2025   23:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rempong Dulu Baru Rampung, Aspirasi Pendidikan Bermutu untuk Semua (Sumber: Pixabay)

Masak kangkung enaknya pakai kompor gas, bersama dukung anak raih pendidikan berkualitas. Tambah terasi jadikan satu diaduk semua, aspirasi pendidikan bermutu untuk semua.

HAMPIR dapat dipastikan tanpa perlu disurvei mahal-mahal, anak-anak Generasi Z adalah generasi yang paling paham soal kesehatan mental dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Tanpa perlu menyandang gelar pendidikan di fakultas psikologi, mereka tahu beragam istilah di ranah kesehatan mental. Salah satunya, tanpa perlu berlama-lama, mereka siap menjelaskan apa itu NPD.

Buat generasi-generasi yang lebih dulu hadir di bumi sebelum Gen Z dan belum tahu, NPD adalah singkatan dari Narcissistic Personality Disorder, yakni gangguan kepribadian narsistik.

Penjelasan populer untuk seseorang yang mengalami sindroma NPD adalah seseorang yang merasa dirinya itu penting secara berlebihan. Dia butuh untuk terus-menerus dikagumi orang lain.

Namun, ada penjelasan lain yang unik berkenaan dengan seseorang yang berkawan karib dengan NPD, yakni seseorang yang merasa dirinya adalah titik pusat alam semesta.

Manusia Mencari Pusat Semesta

Jika kita menelusuri diksi dua kata "pusat semesta" ini, jangan terkejut bila sudah menjadi pergulatan umat manusia  sejak berabad-abad lampau.

Ketika Copernicus masih entah di mana, dalam jumlah dominan manusia percaya bahwa bumi merupakan pusat alam semesta. Semua yang berada di langit, mengitarinya.

Teori ini berasal dari Ptolemaeus dan disebut sebagai teori geosentris. Claudius Ptolemaeus tak lain adalah seorang pakar astronomi, geografi, dan matematika Yunani-Romawi.

Nicolaus Copernicus kemudian membantahnya. Pakar astronomi, matematika, dan dokter dari Polandia ini mengusung teori heliosentris. Menurutnya, mataharilah yang menjadi pusat tata surya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun