Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Meneladani KBA Warakas dalam Pengelolaan Sampah Sedari Dini

28 Agustus 2023   23:29 Diperbarui: 30 Agustus 2023   13:03 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah plastik (Image: Pixabay)

Sampah tidak datang sendiri dan tidak minta didatangkan, tetapi dia bisa menerima sambil berharap diperlakukan dengan selayaknya. Bukan untuk kepentingan dirinya, melainkan sang manusia untuk menuai manfaat. Agar tak meledak seperti TPA Piyungan di Yogyakarta, teladanilah KBA Warakas.

BELUM lama berselang, merebak berita tak sedap dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Bukan tentang aroma sampah yang memang tak akan pernah sedap untuk dihirup. Melainkan tentang ledakan permasalahan sampah.

Pemberitaan tersebut seperti tak luput tayang di semua media nasional. Pengelola Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Piyungan memutuskan untuk menutup lokasi tersebut. Tindakan ini berlaku sejak 23 Juli hingga 5 September 2023. Warga di DIY mengangkatnya sebagai konten viral.

Situasi menjadi pelik tatkala pembicaraan memasuki wilayah sektoral. TPA Piyungan berada di Kabupaten Bantul, tetapi menjadi sasaran pembuangan sampah dari berbagai pelosok provinsi--tepatnya tiga kabupaten dan satu kota.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Piyungan, Kab Bantul, DIY. TPA ini ditutup hingga 5 September 2023 (Foto: KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Piyungan, Kab Bantul, DIY. TPA ini ditutup hingga 5 September 2023 (Foto: KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)


Berbagai solusi level atas mengemuka. Dalam pemberitaan di Kompas.com terungkap solusi, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan tiga lokasi untuk pengelolaan sampah pasca-ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan.

Informasi publik itu tidak cukup detail untuk membawa kita pada kesimpulan yang mengarah pada solusi mendasar. Apakah ini akan menyelesaikan persoalan sampah ataukah hanya menunda masalah--hingga kemudian dalam rentang waktu tertentu akan meledak.

Suasana TPA Regional Piyungan setelah ditutup beberapa hari. (Foto: KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO)
Suasana TPA Regional Piyungan setelah ditutup beberapa hari. (Foto: KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO)

Belajar dari KBA Warakas

Sebagian masyarakat cukup sadar bahwa solusi permasalahan sampah bukanlah memperluas penyediaan lapangan tampung, melainkan pengelolaan sedari dini. Pengurangan munculnya sampah adalah jalan yang terbaik. Jika tidak, maka penguraian jenis sampah adalah pilihan alternatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun