Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Namaku Plastik, Ini Kisah Kecilku

11 Agustus 2019   23:38 Diperbarui: 12 Agustus 2019   04:13 3562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dalam daftar penghasil devisa negara, pariwisata melompat masuk dalam peringkat signifikan, berada di posisi kedua. Saking hebatnya, diperkirakan kelak istilah penerimaan negara dapat disederhakan dalam dua kategori, yaitu penerimaan Paiwisata dan Nonpariwisata. Yeay! Luar biasa!

Bagaimana dengan diriku di era kebangkitan pariwisata Indonesia? Huhuhu, aku semakin ngeri! Sebelum Presiden Jokowi mengakhiri periode pertama pemerintahannya, beliau sudah nge-gas pariwisata sebegitu rupa. 

Sebelumnya, beliau dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia menetapkan daftar "10 Bali Baru", sekarang beliau sedang giat-giatnya mengusung 5 Destinasi Super! Bahkan kawasan Toba, akan dijadikan destinasi Superclass! Ngeri karena di dunia pariwisata, aku dianggap hama. Bak jerawat yang nongol di wajah putri-putri tercantik.

Salah satu pantai di Indonesia (Sumber: Kompas.com)
Salah satu pantai di Indonesia (Sumber: Kompas.com)
Memang sih, aku layak dianggap sebagai "hama pariwisata". Lihat saja isu yang berkembang di berbagai tempat. Banyuwangi, Bali, dan lain-lain. Pemicunya, sederhana saja. Diriku dianggap enteng oleh para wisatawan. 

Diriku mudah dibuang di mana-mana. Mula-mula sedikit, lama-lama membanjir. Alhasil, banyak spot, destinasi, area, kawasan, pantai, pulau, dan laut Indonesia yang cantik jadi tercemar. Ini, diterus-teruskan, sehingga diriku jadi menjijikkan. Viral di media sosial (medsos). Orang-orang pun malas datang lagi.

Aku Mau Lebih Baik

Jangan gampang menuduh! Enak saja diriku disalah-salahkan! Eh, jangan pikir aku mau dicitrakan jelek kayak gitu. Enggak! Aku juga mau lebih baik. Apalagi, Indonesia sedang serius memerangi sampah, termasuk diriku. 

Para menteri sedang resah akan diriku dan menyusun rencana kerja. Beberapa perusahaan BUMN sibuk berkampanye, mengedukasi warga untuk memerangi diriku. Sektor swasta pun sedang bergerak.

Jika kamu jeli mengamati, sebuah perusahaan swasta sedang gigih berkampanye mengontrol diriku. Di era dulu, berbagai program tampak hanya di permukaan. Namun kali ini, tampak sangat serius. 

Membangun mata rantai utuh. Salah satunya dengan membuat Unit Bisnis Daur Ulang atau RBU. Penyuplai diriku adalah para pemulung, bank sampah, komunitas, dan lembaga swadaya masyarakat. Hasilnya? Diriku akan tampil dalam bentuk cacahan plastik dilumerkan dan diolah menjadi biji plastik.

Salah satu produk dari plastik bekas (Sumber: Kompas.com)
Salah satu produk dari plastik bekas (Sumber: Kompas.com)
Ini sih dalam bahasa kerennya adalah Circular Economy. Artinya, siklus ekonomi berkelanjutan. Ini dia  sistem ekonomi yang ramah lingkungan. Salah satu solusi permasalahan sampah plastik! Cara kerjanya sederhana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun