"Menjadi pengurus Nahdhotul Ulama itu diniati "lilhidmah", yakni melayani NU bukan "lilkasab" mencari hidup, mencari sesuatu, pangkat atau jabatan di NU!" tegas KH. Zaeruqi Al Hafidz pada acara pelantikan pengurus ranting NU Kelurahan Pasarbatang di masjid Al-Ikhsan, Kamis (22/10).Â
Beliau juga mengutip satu maqolah dari sahabat Ali bin Abi Thalib, mengenai 4 perkara agar dunia ini tetap tegak. Begitu juga organisasi Nahdhotul Ulama. Pertama, yakni sifat kedermawanan orang kaya. Ia menyinggung bahwa sudah sepatutnya warga Nahdhiyyin yang kaya untuk berbagi menyumbangkan hartanya.Â
Di akhir zaman ini, banyak yang orang keliru. Banyak santri yang tak berguru, alias gurunya hanya pada google. Padahal dahulu, tidak ada pembelajaran tanpa seorang guru. Santri harus berhadapan langsung menerima pelajaran dari sang guru. "Bahkan santri dahulu itu begitu takdzim dan berakhlak. Sampai-sampai untuk memegang meja sang Kyai saja, tidak berani" ungkap KH. Zaeruqi.
Adapun yang ketiga kata KH. Zaeruqi yaitu sabarnya orang faqir. Orang NU harus senantiasa bersabar, meski dicoba dengan berbagai cobaan, seperti pandemi Covid 19 seperti sekarang ini.Â
Dan pesan keempat, yakni Pemimpin yang Adil. Beliau berharap kepada para pemimpin atau ketua pengurus struktural NU dan Banomnya agar senantiasa bersabar dalam berkhidmah. Seorang pemimpin juga harus bisa memaafkan kesalahan anak buahnya, mana kala ada yang bersalah, apalagi karena ketidaktahuannya.Â
KH. Zaeruqi menjadi pembicara pada acara pelantikan pengurus ranting NU Kelurahan Pasarbatang masa Khidmah 2020-2024, sekaligus peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2020. Tak hanya pelantikan pengurus ranting NU saja, pada kesempatan yang sama dilaksanakan pula pelantikan pengurus IPNU-IPPNU kelurahan Pasarbatang.Â
Imam Chumedi, KBC-28Â