Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ramadan, Kurma, dan Falsafah Jawa

23 April 2020   15:02 Diperbarui: 23 April 2020   15:46 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk menyambut datangnya Ramadhan yang mulia ini, setiap muslim sepertinya sudah menyiapkan diri dengan beragam persiapannya, mulai dari persiapan lahir maupun batin. Meski di tengah pandemi Corona, rasanya tak menyurutkan niat kita dalam menggapai berkah bulan suci Ramadhan tahun ini.

Sejumlah makanan pun di persiapkan oleh para kaum hawa untuk menyambut sahur Ramadhan di hari pertama. Sedari pagi, pasar sudah mulai ramai, pedagang sayur dan aneka lauk-pauk keliling, laris manis diburu para ibu-ibu rumah tangga. Ya,  mereka tak mau repot dan gugup untuk menyiapkan aneka menu santap sahur buat esok nanti.

Para kaum hawa ini, bahkan sudah menyiapkan beragam makanan kesukaaan keluarganya. Kulkas yang kemarin terlihat kosong, kini sudah penuh dengan stok makanan, baik untuk berbuka maupun santap sahur.

Apalagi di situasi pandemi seperti sekarang ini, maklum saja, hanya untuk keluar rumah saja rasanya begitu sungkan. Terlebih di beberapa daerah yang kini mulai diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Stok makanan menjadi hal utama yang perlu dipikirkan dan disiapkan.

Ada satu buah yang banyak dijumpai dan diburu oleh masyarakat kita, terutama mereka yang tengah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Ya, buah kurma. Buah yang berasal dari negeri Arab sana, kini sudah banyak dijumpai di Indonesia. 

Sebenarnya tak hanya di bulan Ramadhan saja, Kurma kini juga sudah banyak tersedia di supermarket-supermarkaet terdekat, atau di toko-toko yang menyediakan oleh-oleh Haji dan Umroh. Macam dan harganya pun beragam. Tergantung selera dan kocek yang kita punya.

Selain diketahui sebagai buah yang banyak khasisatnya, kurma juga merupakan salah satu buah kesukaan Rasullah SAW, terutama saat berbuka puasa. Rosulullah SAW senantiasa mendahulukan berbuka puasa dengan yang manis-manis, diantaranya dengan memakan kurma sejumlah bilangan ganjil. Ini adalah sunah Rosul. Maka tak heran jika permintaan dan penjualan kurma di Indonesia untuk bulan suci Ramadhan pun meningkat. 

Filosofi Kurma

Orang Jawa dari dahulu terkenal dengan falsafahnya yang begitu tinggi. Filosofi-filosofi itu pun terkadang memang sengaja dibuat dari kata-kata sederhana yang akhirnya memuat makna yang dalam, seperti Garwa: Sigaraning Nyawa. 

Yang artinya bahwa seorang istri merupakan separuh nyawa. Begitu juga dengan kata Kurma: Syukur lan Nrima. Kurma merupakan pengejawantahan dua sikap mulia seorang hamba kepada Sang Khaliq, yakni bersyuku dan menerima (baca: qona'ah).

Pertama, Bersyukur. Yakni ungkapan terima kasih sang hamba kepada Sang Maha Pencipta atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya dengan tiada terkira.  Syukur ada kalanya bil qolbi. Yakni syukur dengan hati. Hati kita benar-benar merasakan segala nikmat-karunia pemberian Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun