Kita kan sering banget baca Al-Fatihah. Minimal 17 kali sehari kita baca dalam shalat. Nah, di ayat ke-4, kadang ada imam yang baca (mim-nya panjang), ada juga yang baca (mim-nya pendek).
"Pemilik hari Pembalasan." (Al-Ftiah [1]:4)
Perbedaan ini termasuk dalam perbedaan cara baca atau qir'ah. Imam 'im dan al-Kis' membaca (panjang), sedangkan imam-imam lainnya dari 7 qir't membaca (pendek) (al-'Ilm, 1/37).
Tapi ada rahasia lain di balik perbedaan cara baca ini --- yaitu maknanya yang saling melengkapi. Menurut Ibn 'Aiyya, kata lebih luas maknanya daripada (Ibn 'Aiyya, 1/69).
Kata berarti raja, sedangkan berarti pemilik. Semua raja punya kekuasaan atas sesuatu, tapi nggak semua raja benar-benar memiliki apa yang dia rajai. Misalnya, ada orang yang punya tanah (jadi ), tapi dia menunjuk orang lain untuk jadi penguasa di tanah itu (jadi ). Jadi, yang punya tanah adalah , dan yang jadi bos tanah itu adalah .
Rahasia dari perbedaan ini adalah untuk menegaskan bahwa Allah itu raja sekaligus pemilik hari pembalasan, bahkan juga dunia ini. Inilah hebatnya kalam Allah --- perbedaan dalam cara bacanya justru saling menguatkan satu sama lain. Gokil, kan?
Referensi:
1. Ibn Atiyya. al-Muharrir al-Wajiz (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilimya).
2. al-Ilmi, Khaled ibn Mohammed al-Hafiz. al-Minah al-Ilahiya fi Jam' al-Qiraat al-Sab' (Medina: Dar al-Zaman).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI