Â
Namun, pada kenyataannya, kualitas animasi film ini justru menuai banyak kritik. Banyak penonton yang merasa kecewa dengan visualisasi yang ditampilkan, yang dianggap kurang halus dan detail. Gerakan karakter terlihat kaku dan kurang natural, sementara ekspresi wajah kurang mampu menyampaikan emosi dengan baik.
Â
Beberapa kritikus bahkan membandingkan kualitas animasi Merah Putih: One For All dengan film-film animasi lokal lainnya yang memiliki anggaran lebih kecil. Perbandingan ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi tim produksi, yang telah berupaya keras untuk menghasilkan karya yang terbaik.
Â
Kontroversi Desain Karakter: Plagiat atau Inspirasi?
Â
Selain masalah kualitas animasi, Merah Putih: One For All juga tersandung kontroversi terkait desain karakter. Beberapa pihak menuduh bahwa desain karakter dalam film ini menjiplak atau terinspirasi dari karya seni lain tanpa izin.
Â
Tuduhan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan serius tentang etika dan integritas dalam industri kreatif. Jika terbukti benar, hal ini dapat merusak reputasi film dan mencoreng citra perfilman Indonesia di mata internasional.
Â