Mohon tunggu...
Kholiz Noer
Kholiz Noer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang pengajar di salah satu sekolah SMP Islam di kawasan Pondok Pesantren Tuban Jawa Timur. Hobi menulis, membaca buku, bikin konten di youtube, dan berbisnis. Sekian, terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Esensi Peringatan Maulid Nabi: Refleksi Perbaikan Diri

7 Oktober 2023   13:30 Diperbarui: 7 Oktober 2023   13:59 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalau sudah bincang soal Nabi yang satu ini, tentu tak akan pernah habis pembahasan mengenai kemuliaan dan keluhuran ahklaqnya. Memang beliau sudah sepatutnya dan selayaknya dijadikan suri tauladan umat manusia di seluruh penjuru dunia.

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah". QS Al-Ahzab 21

Akhlak serta sepak terjang Nabi Muhammad SAW, harus kita jadikan teladan. Hidup di kehidupan yang semakin modern bahkan edan ini, memaksa kita untuk pandai, dan jeli dalam berkelakuan. Maka meneladani apa saja yang diajarkan Al-Mustafa menjadi suatu solusi dan upaya agar terhindar dari berbagai kerusakan dunia ini.

Rabiul awal mengingatkan kita untuk kembali bermuhasabah diri. Sudahkah kita menjadikan Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan sejati, 'the real idol in the world" ??

Setiap orang pasti mempunyai idola masing-masing dalam hidupnya. Ada yang mengidolakan tokoh atau sosok inspiratif. Sementara sebagian yang lain menjadikan artis dan pemain bola sebagai idola. Tentu masih banyak lagi sosok lain yang diidolakan. Berbicara tentang idola di era seperti sekarang ini memang tidak ada habisnya. Namun, sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW, sudah seharusnya kita menjadikannya sebagai panutan, idola dalam setiap sisi kehidupan kita.

Sosok Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi alam semesta. Seperti yang sudah tertera dalam hadits qudsi,

"Jika bukan karena engkau wahai Muhammad, tidak akan aku ciptakan alam semesta ini." 

Kelahiran Baginda Nabi tentu menjadi anugerah dan rahmat bagi semesta. Hadirnya memberi kabar bahagia bagi umat manusia dan alam semesta. Kepribadian yang luhur, santun dan berintegritas membuatnya tidak hanya disegani oleh para pengikut setia melainkan juga para pembencinya. Sehingga wajar meskipun, Nabi Muhammad SAW telah lama tiada, tapi memperingati hari lahirnya tetap menjadi sebuah agenda rutin di kalangan mayoritas Muslim di seluruh belahan dunia.

Adakah yang kita dapatkan dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun ini ?

Apa hanya sebatas perayaan belaka atau ada perubahan yang spesifik di kehidupan kita sehari-hari. Lhaah mumpung aroma dan semangat perayaan bulan maulid masih tercium, lantunan sholawat masih bergema di pelbagai masjid, kisah-kisah hidup Nabi yang masih banyak diceritakan kembali oleh para mubaligh lewat mimbarnya. Saatnya kita merefleksikan diri, apa yang kita peroleh pada momentum maulid Nabi tahun ini.

Bulan Maulid adalah wahana bermuhasabah diri. Terwujudnya perubahan sikap dan perilaku menuju yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Itu adalah esensi dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun