Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Dari Jabar "Juara" ke Jabar "Istimewa"

28 Mei 2025   16:11 Diperbarui: 28 Mei 2025   16:11 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pngtree.com/freepng/lettering-text-of-jabar-juara-logo-design-with-kujang-illustration_8525304.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jabar_Istimewa.svg
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jabar_Istimewa.svg

Pergantian kepemimpinan di Jawa Barat tampaknya tidak hanya menghadirkan wajah baru dalam pemerintahan, tetapi juga simbol dan cara baru dalam berkomunikasi dengan publik. Salah satu bentuk simbolik itu adalah perubahan motto: dari "Jabar Juara" milik Ridwan Kamil ke "Jabar Istimewa" milik Dedi Mulyadi.

Keduanya tentu bukan sembarang slogan; melainkan bagian dari identitas politik yang telah dirintis sejak masa keduanya menjadi kepala daerah. Ridwan Kamil dengan "Bandung Juara" saat menjabat sebagai Walikota Bandung, dan Dedi Mulyadi dengan "Purwakarta Istimewa" saat menjabat bupati Purwakarta.

 

Dimensi Linguistik

 

Ditilik secara linguistik, baik "juara" maupun "istimewa" merupakan  kata sifat evaluatif bermuatan positif, tetapi keduanya mengandung medan semantik dan arah yang berbeda. "Juara" secara denotatif berarti pemenang atau unggulan. Ia mencitrakan kecepatan, keunggulan, dan orientasi pada hasil.

Dalam komunikasi politik, "juara" menggambarkan semangat kompetitif dan modern. Hal tersebut dianggap selaras dengan gaya kepemimpinan Ridwan Kamil yang teknokratis dan berbasis inovasi digital.

Sebaliknya, "istimewa" mengarah pada diferensiasi nilai. Ia menyiratkan keunikan, kekhasan, dan kearifan lokal. Dalam perspektif pragmatik, kata ini membentuk citra kepemimpinan yang lebih membumi, menghargai kebudayaan, dan mengedepankan kualitas-kualitas spiritual dan emosional. Motto "istimewa" juga mengindikasikan pendekatan yang lebih kontemplatif dan sosial.

Motto dalam Kebijakan Publik

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun