Konselor yang baik? Seperti apa? Bukankah semua konselor itu baik bagi konseli?
Mungkin pertanyaan itu yang sering muncul dan terdengar di kalangan masyarakat umum. Namun, pada hakikatnya tidak sembarang orang bisa menjadi konselor.
Oke, sebelum masuk ke 'seperti apa konselor yang baik', apa sih konselor itu?
- Menurut KBBI konselor merupakan orang yang melayani konseling; penasihat; penyuluh
- Konselor adalah sarjana pendidikan (S-1) bidang bimbingan dan konseling dan telah menyelasaikan program Pendidikan Profesi Konselor (PPK), Hafid (2017:5)
Sedangkan konseling adalah
- Menurut KBBI konseling merupakan pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis dan sebagainya.
- Menurut Smith dalam Sertzer dan Stone (1969) konseling adalah proses konselor membantu konseli (klien) membuat interpretasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Lalu, bagaimana sih konselor yang baik itu? Tidak semua orang bisa menjadi konselor. Karena konselor harus memiliki sifat-sifat yang nisa membuat konseli nyaman ketika berkonsultasi, tidak hanya sikap nyaman konseli namun hasil akhir atau jalan keluar dari masalah itu ada dan dapat dibuktikan. Adapun Jones menyebutkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh konselor :
- Tingkah laku yang etis, maksudnya konselor harus tahu tata cara berkomunikasi dengan konseli denga tata krama dan sopan santun.
- Kemampuan intelektual, ialah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental, berfikir, menalar dan memecahkan masalah.
- Keluwesan, memliki sikap luwes sangat dibutuhkan oleh konselor. Karena sikap dan kondisi konseli berbeda-beda. Dan konselor harus cerdas dalam memahami konseli.
- Sikap penerimaan, Â apapun yang diceritakan oleh konseli, konselor harus bisa menerimanya.
- Pemahaman, pemahaman yang baik sangat dibutuhkan oleh konselor untuk memahami kondisi konseli yang sedang berkonsultasi pada konselor. Agar tidak menimnbulka kesalahpahaman antara konselor dan konseli.
- Peka terhadap rahasia pribadi, konselor harus bisa membedakan mana masalah pribadi, keluarga atau masyarakat. Mana masalah yang bisa dijadikan contoh oleh orang lain dan mana masalah yang memang harus disembunyikan dari siapapun.
- Komunikasi, konselor harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dengan konseli. Dengan begitu masalah dan rahasia konseli bisa diberikan jalan keluar oleh konselor.
Di atas, adalah beberapa sifat yang harus dimiliki oleh konselor.