Pencak silat bukan hanya sebuah seni bela diri. Ia adalah warisan budaya yang kaya makna, mencerminkan nilai-nilai kehidupan, kebijaksanaan lokal, serta jati diri bangsa Indonesia. Dalam setiap jurus dan langkah, tersimpan filosofi hidup yang menekankan keseimbangan antara jasmani dan rohani, antara kekuatan dan kelembutan.
Sebagai seni bela diri asli Nusantara, pencak silat telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak ratusan tahun lalu. Ia tidak hanya digunakan untuk membela diri, tetapi juga sebagai bentuk pendidikan karakter dan spiritual. Dalam silat, seorang pesilat diajarkan untuk mengendalikan emosi, menghormati lawan, menjunjung kejujuran, dan menjaga keharmonisan dengan lingkungan sekitar.
Namun, di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi, pencak silat menghadapi tantangan besar. Banyak generasi muda lebih mengenal seni bela diri dari luar negeri seperti taekwondo, karate, atau MMA, daripada pencak silat yang merupakan bagian dari akar budaya mereka sendiri. Media massa dan platform digital pun lebih sering menyoroti seni bela diri luar dibanding memperkenalkan keindahan dan kekayaan silat lokal.
Padahal, pencak silat memiliki daya tarik yang sangat kuat. Ia tidak hanya indah untuk ditonton, tetapi juga sarat makna. Keberhasilan pencak silat masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada tahun 2019 seharusnya menjadi titik balik kebangkitan silat di tanah air. Ini adalah pengakuan dunia terhadap kekayaan budaya kita---yang seharusnya semakin memperkuat komitmen bangsa untuk melestarikannya.
Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi untuk mendorong eksistensi pencak silat di era modern. Pembinaan sejak usia dini, integrasi silat dalam kurikulum sekolah, penyelenggaraan kompetisi yang rutin dan berkelas, hingga promosi melalui media sosial adalah langkah-langkah yang dapat memperkuat posisi silat di tengah generasi digital. Selain itu, pendekatan kreatif seperti kolaborasi silat dengan seni pertunjukan atau film juga bisa menjangkau audiens yang lebih luas.
Pencak silat bukan milik masa lalu---ia adalah bagian dari masa depan bangsa ini. Dengan menjaga dan mengembangkan pencak silat, kita tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia punya identitas dan kekuatan budaya yang luar biasa. Mari jadikan pencak silat bukan sekadar bela diri, tapi simbol kebanggaan nasional yang hidup dan berkembang di hati generasi muda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI