Mohon tunggu...
Siti Khoiriah Yasin
Siti Khoiriah Yasin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Di atas Langit, masih ada Langit.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rasa Telor Ceplok

4 Mei 2020   06:49 Diperbarui: 5 Juni 2020   06:50 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telur merupakan jenis lauk pauk yang tergolong merakyat karena harganya yang cukup terjangkau. Tidak perlu bumbu macam-macam, cukup tambahkan kecap dan disajikan dengan nasi hangat sudah terasa nikmat.

Banyak "rasa" dari sebuah telur ceplok yang bisa kita maknai dan ambil pelajaran dalam menjalani kehidupan, diantaranya sebagai berikut :

Sadar Akan Asal Usul

Tempat keluarnya telur berasal dari tempat keluarnya kotoran (dubur) ayam betina. Meskipun begitu, telur tidak terkontaminasi bakteri karena terlindungi oleh cangkang. 

Bahkan karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, dijadikan sebagai salah satu sumber protein terbaik serta sumber vitamin untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi manusia yang sehat dan seimbang.

Terkadang sesuatu yang dianggap jelek, mudah mencibir, meremehkan dan menghina. Padahal dibalik itu justru ada hikmah bagi kehidupan manusia. Tabir rahasia itu yang harus mampu kita "baca" dan pahami, bahwa pada hakikatnya tidak ada satu pun ciptaan Tuhan yang berakhir dengan sia-sia, melainkan ada tujuan dan manfaat.

Patutnya kita menyadari bahwa rezeki bukan bergantung pada manusia, mengambil ilmu bukan melihat dulu siapa yang berbicara. Karena mutlak semua bersumber dari Tuhan, hanya saja ada berbagai macam "cara" dan "tempat" dalam hal pemberian-Nya. 

Segala sesuatu memiliki asal muasal melalui sebuah perantara. Di dunia ini kita tidak punya yang namanya hak kepemilikan. Baik itu ilmu pengetahuan, kekayaan, atau kesuksesan. Semata-mata semua itu adalah karunia dari Tuhan yang sedang menetap dalam diri kita namun hanya bersifat sementara. 

Bila semua aspek hidup ini kita selalu menyandarkan pada kuasa-Nya, niscaya tidak ada perasaan takut kekurangan dalam hidup karena sudah dipenuhi dengan hati yang tawakkal.

Hidup Selalu Berproses

Memasak telor ceplok sama dengan masak mie instan, hanya butuh waktu beberapa menit. Meski begitu tetap ada tahapan proses dimulai dari memilih kondisi telurnya (cangkang ada retak atau tidak), saat mau menggoreng berhati-hati membuka cangkangnya agar kuning telur tetap utuh, menjaga temperatur api kompor agar matang secara merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun