Mohon tunggu...
Siti Khoiriah Yasin
Siti Khoiriah Yasin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Di atas Langit, masih ada Langit.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kerja Bukan Hanya tentang Uang

29 April 2020   15:32 Diperbarui: 18 Mei 2020   06:38 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trend mencari pekerjaan biasanya yang paling banyak dicari adalah posisi jabatan, besaran gaji, tunjangan dan pensiun. Semuanya bermuara satu hal yaitu tentang uang. 

Masih jelas dalam ingatan saat muncul berita yang sangat viral, seorang fresh graduate menolak gaji yang ditawarkan sebesar 8 juta/bulan. Penyebabnya karena sang calon karyawan ini merasa tawaran gaji tidak sesuai, karena berasal dari lulusan perguruan tinggi yang terkemuka di Indonesia. Disini yang saya mau bahas bukan peristiwa tersebut. Tetapi mengenai orientasi seseorang dalam mencari pekerjaan dan ketika bekerja.

Beruntung..,meski latar pendidikan saya berasal dari universitas islam yang notabenenya jurusan yang diambil pun seputar agama islam. Namun..semua pengalaman kerja saya berbeda jauh dari apa yang saya pelajari di bangku kuliah.

Mulai dari mengajar bidang studi multimedia & komputer di sekolah, admin, asisten manager di kantor agency kartu kredit, seorang sales penjualan di kantor periklanan digital, hingga bergabung di perusahaan startup. Boleh dikatakan modal pengetahuan dan pengalaman saya tidak ada sama sekali alias nol. Semua dilakukan learning by doing.

Lalu bagaimana agar mudah mendapat pekerjaan ?

Berikut 3 (tiga) hal yang menjadi nilai penting :

1. Kejujuran

Hal pertama yang dinilai oleh rekruiter kepada calon pekerja pada saat wawancara. Disinilah terlihat bagaimana kita menjawab poin-poin pertanyaan yang diajukan.

Biasanya tentang menceritakan profil diri, alasan melamar, pengetahuan singkat posisi yang dilamar, dan lain lain.

Jawaban yang kita berikan hendaknya tidak dibuat-buat, mengalirlah apa adanya. Kita harus mengetahui persis apa yang menjadi kekurangan kita dan tekad ingin berkembang maju dengan kemauan untuk dibimbing dan belajar.

Lebih baik jujur mengakui bodoh, daripada mengaku pintar tapi zonk. 

Sedangkan untuk kelebihan, hendaknya kita tidak menjadi pembual dengan bicara mengenai keistimewaan diri sendiri secara berlebihan. Ini untuk menghindari anda terkesan sekedar omong besar. Jawablah berdasarkan pendapat orang-orang yang pernah berinteraksi kepada anda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun