Dalam era digital seperti sekarang, ponsel bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan menjadi "teman hidup" yang tak terpisahkan. Namun, ketika rasa gelisah, takut, atau panik muncul hanya karena HP tertinggal, itu bisa jadi tanda Nomophobia --- sebuah kondisi psikologis yang kini diam-diam menghantui banyak orang, terutama generasi muda.
Ponsel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Mulai dari bangun tidur sampai sebelum tidur lagi, tangan kita hampir tak lepas dari HP. Tapi, apakah kamu pernah merasa cemas, panik, atau gelisah hanya karena HP tertinggal di rumah? Jika iya, kamu mungkin mengalami Nomophobia.
Apa Itu Nomophobia?
Nomophobia adalah singkatan dari No Mobile Phone Phobia, yaitu rasa takut atau kecemasan berlebihan ketika seseorang tidak memiliki akses ke ponsel mereka. Istilah ini pertama kali muncul di Inggris dan kini telah menjadi fenomena global --- termasuk di Indonesia.
Fenomena ini bukan hanya terjadi pada remaja atau anak muda, tapi juga pada orang dewasa. Rasa cemas muncul saat baterai hampir habis, jaringan hilang, atau bahkan saat HP hanya tidak berada dalam jangkauan pandangan.
Tanda-Tanda Kamu Mengalami Nomophobia
Berikut beberapa gejala yang mungkin kamu rasakan:
Cemas berlebihan saat HP tidak bisa digunakan.
Misalnya saat baterai low atau sinyal hilang.Terus-menerus mengecek HP, meski tidak ada notifikasi.
Sekadar buka tutup aplikasi sosial media atau refresh layar.Merasa "kosong" atau tidak tenang saat HP tidak di tangan.
Tidak bisa fokus belajar atau bekerja karena terganggu pikiran soal HP.
Enggan beraktivitas jika tidak membawa HP, termasuk aktivitas ringan seperti jogging atau beli jajanan.