Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kudeta Turki Edisi Topeng Mas: Geger Kapten Lazaro#4

15 Oktober 2016   10:01 Diperbarui: 15 Oktober 2016   10:06 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: naval-encyclopedia.com

Dukuh Raya  yang berada kira-kira 10 kilometeran arah tenggara Istambul merupakan perkampungan kelas bawah.

Pun demikian, di antara kelas bawah itu ada satu keluarga yang sangat mencolok, serba kekurangan. Ia-lah janda tua, sakit-sakitan, mBok Sadi namanya.

Sadi anak lelakinya, tak bisa bebas bekerja karena harus merawat orang tuanya, ya Bok Sadi itu. Dan, keadaan dilematis Sadi itu, menjadi beban pemikiran mBok Sadi yang justru malah memperparah sakitnya hingga meninggal dunia.

Saat tujuh hari pascakematian ibunya, Sadi berziarah kubur. Nelangsa. Menangis. Merasa belum bisa memuliakan hidup orang tuanya.

Namun dalam kenestapaan yang mendalam itu, tiba-tiba saja datang seseorang yang menggunakan topeng warna mas, Topeng Mas.

“Sadi… Janganlah, Kau terlalu larut terhanyut dalam kesediahan. Pergilah  ke pantau laut Hitam. Insyaalloh di sana kau dapat jalan kemuliaan…”.

Plas!

Topeng Mas begitu selesai memberi nasihat langsung menghilang bagai ketelan bumi.

“Aneh sekali!”, pikir Sadi.

Sadi segera bangkit menuruti apa yang dikatakan Topeng Mas.

(BERSAMBUNG).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun