Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Infobesia

Bertugas di Gabus, Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur Media Didaktik Indonesia [MDI]: bimbingan belajar, penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah bereputasi SINTA. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Misteri Pintu Gerbang Majapahit di Pati [ii]

25 September 2025   06:45 Diperbarui: 25 September 2025   15:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panel 4 (Kiri Atas):

  • Gambar: Dua wanita hendak bunuh diri
  • Identifikasi: Dua istri Rangga Lawe yang melakukan bela pati setelah kematian suaminya

2.3. Analisis Gaya dan Periode Artistik

Berdasarkan karakteristik gaya, relief PGM menunjukkan ciri-ciri wayang gedhog atau wayang krucil yang berkembang pada abad ke-16-17 M, dengan karakteristik:

  • Proporsi figur yang lebih realistis dibanding wayang kulit purwa
  • Detail pakaian dan senjata yang lebih naturalis
  • Pengaruh gaya Jawa Timuran yang masih kental

Hal ini memperkuat dugaan bahwa PGM tidak berasal dari era Majapahit Klasik (abad ke-13-14), melainkan dari periode lebih muda.

2.4. Penanggalan Melalui Sengkala Memet

Relief pada PGM mengandung sengkala memet (kronogram visual) yang dapat dibaca sebagai penanda waktu pembuatan. Berdasarkan sistem penanggalan Jawa, keempat panel dibaca secara pra-sawya (berkeliling ke kiri):

  1. Panel 1 (Kiri Bawah): Satria pemberani = 1
  2. Panel 2 (Kanan Bawah): Raksasa (5 jari megar) = 5
  3. Panel 3 (Kanan Atas): Perang di air = 4
  4. Panel 4 (Kiri Atas): Dua putri = 3

Pembacaan: 1 - 5 - 4 - 3 = Tahun 1543 Saka
Konversi: 1543 Saka = 1621 Masehi

2.5. Korelasi dengan Sumber Historisd

Penanggalan 1621 M ini konsisten dengan:

  • Masa pemerintahan Adipati Pragola II (1600-1627 M) di Kadipaten Pati
  • Periode kekuasaan Sultan Agung (1613-1645) di Mataram Islam
  • Data arkeologis yang menunjukkan perkembangan wayang krucil pada abad ke-17

2.6. Perbandingan dengan Interpretasi Sebelumnya

Interpretasi sebelumnya oleh juru kunci yang menghubungkan relief dengan cerita Damarwulan-Minakjingga dinilai kurang sesuai karena:

  • Tidak adanya atribut khas Minakjingga (pincang, gada wesi kuning)
  • Tidak ditemukan referensi perang Damarwulan-Minakjingga di area air
  • Ketidakcocokan karakteristik gaya wayang dengan periode Damarwulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun