Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Infobesia

Bertugas di Gabus, Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur Media Didaktik Indonesia [MDI]: bimbingan belajar, penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah bereputasi SINTA. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pitutur #16: Aja Ketungkul Marang Donya - Mengelola Ambisi Duniawi

24 September 2025   16:07 Diperbarui: 24 September 2025   17:09 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis Sosial: Ambisi Duniawi Zaman Now

Hari ini, ketungkul marang donya tampak jelas:

  1. Budaya kerja berlebihan (workaholic): mengejar karier hingga melupakan keluarga.
  2. Konsumerisme: hidup diukur dari barang branded dan gaya hidup mewah.
  3. Digital lifestyle: jumlah followers dan likes dianggap tolok ukur harga diri.

Akibatnya, banyak orang merasa hampa meski secara materi berlimpah.

Pesan Aktual untuk Generasi Kekinian

Generasi muda perlu menyadari bahwa:

  • Dunia hanya tempat singgah, bukan tujuan akhir.
  • Ambisi boleh, tapi harus seimbang dengan ibadah, keluarga, dan kesehatan.
  • Seperti pepatah Jawa: "Urip mung mampir ngombe." Hidup hanya mampir minum, sebentar saja.

Islam pun mengajarkan konsep zuhud: bukan meninggalkan dunia, tapi mengendalikan hati agar tidak diperbudak oleh dunia.

Penutup

Pitutur Jawa aja ketungkul marang donya dan ajaran Islam sama-sama mengingatkan agar manusia tidak tenggelam dalam ambisi duniawi.

Hidup di dunia harus dijalani dengan sungguh-sungguh, tetapi jangan sampai melupakan akhirat.

Karena sejatinya, dunia hanyalah ladang. Apa yang kita tanam di sini akan kita tuai di kehidupan setelah mati.

BERLANJUT ke pitutur #17 (Aja Adiguna Tanpa Laku -- Ilmu Harus Diamalkan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun