Penutup: Dari Mitos ke Sistem, Dari Menunggu ke Mengawal
Mitos Ratu Adil memberi pelajaran penting: kepemimpinan sejati lahir dari kasih sayang, kesederhanaan, dan kerendahan hati.
Namun, di era modern, ketergantungan pada figur "penyelamat" saja tidak cukup. Nilai-nilai luhur ini harus diinstitusionalisasikan dalam sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Karena itu, berhentilah hanya menunggu “Ratu Adil” turun dari langit. Rakyat harus berani menagih dan mengawal: apakah para menteri baru benar-benar hadir untuk melayani, atau hanya sekadar pemain dalam panggung kekuasaan. Pengawasan publik yang kritis adalah langkah nyata mewujudkan spirit "Ratu Adil" dalam tata kelola negara.
Seperti pepatah Jawa: “Iwak bosok iku saka endhas, ora saka buntut.” (Ikan membusuk dari kepala, bukan dari ekor). Bila pemimpin rusak, rakyat pun akan menanggung akibatnya.
Maka, saat ini yang paling penting bukan sekadar siapa yang duduk di kursi kabinet, tetapi apakah sistem dan kinerjanya mampu melahirkan kebijakan yang adil.*
OLEH: Khoeri Abdul Muid
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI