Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Infobesia

Bertugas di Gabus, Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur Media Didaktik Indonesia [MDI]: bimbingan belajar, penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah bereputasi SINTA. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Motto Hidup yang Mengubah Segalanya

22 Oktober 2024   16:13 Diperbarui: 22 Oktober 2024   16:56 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lanjut! Dina!" seru Kak Adit, tiba-tiba, seolah waktu yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Semua mata kini tertuju padanya.

Dina berdiri kaku, seakan-akan tanah di bawahnya bisa runtuh kapan saja. Ia melangkah maju, mendengar jantungnya berdetak keras di telinganya. Semua orang menunggu. Sekarang atau tidak sama sekali, pikirnya.

Suaranya gemetar saat dia mulai bicara, "Aku... aku... masih mencari motto hidupku."

Semua terdiam. Tak ada yang bersuara. Dina menelan ludah, mencoba memahami reaksi teman-temannya. Apakah mereka akan menertawakannya? Tapi kemudian, di balik keheningan yang membingungkan itu, sebuah suara tiba-tiba terdengar.

"Wow," seru Kak Adit, "kamu tahu, Dina? Itu mungkin motto hidup paling jujur yang pernah aku dengar."

Seketika, tawa dan bisikan pecah di seluruh ruangan, tapi kali ini berbeda. Bukan tawa mengejek, melainkan tawa kagum. Beberapa teman sekelasnya bahkan mengangguk setuju.

"Keren, Dina!" Rina bersorak. "Kamu jujur banget!"

Kak Adit berjalan mendekat, matanya berbinar, "Mencari motto hidupmu? Itu hebat. Hidup memang perjalanan, dan setiap langkah yang kamu ambil adalah bagian dari pencarianmu." Ia menepuk pundak Dina dengan bangga.

Namun, di balik semua tepuk tangan dan pujian itu, Dina merasa ada sesuatu yang lebih besar menantinya. Bukan sekadar motto hidup untuk MPLS, tapi sebuah tujuan hidup yang belum terwujud.

Apakah itu sudah cukup? Apakah benar ini hanya awal dari pencariannya, atau mungkin ia sebenarnya telah menemukannya tanpa menyadarinya?

Sampai kapan Dina akan mencari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun