Mohon tunggu...
Dwi Asih
Dwi Asih Mohon Tunggu... -

hanya ingin menjadi pribadi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terima Kasih Ya Allah, Aku Selalu Bahagia

18 Oktober 2011   13:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selesai shalat dhuha hati jadi malu pas akan minta rizki. Tiba-tiba hati tersadar betapa kurang bersyukurnya aku. karena sering meminta tapi lupa menghitung berapa keberuntungan yang telah kudapatkan

Ya Allah ampuni aku yang kurang mensyukuri nikmatMu. Setiap hari aku selalu berpikir kapan rizki tak terduga kan Kau limpahkan.Setiap hari hati bertanya. Ya Allah aku sudah keluarkan zakatku setiap bulan, aku juga sudah bantu orang di sekelilingku di luar uang zakatku. Mana janjiMu Ya Allah.

Sungguh kini aku malu. Karena tersadar bahwa aku telah lupa rizki yang sangat berlimpah sedang aku nikmati tanpa aku syukuri.

Rizki itu adalah anakku.

Alhamdulillah, sejak dia memasuki umur 3 tahun, dia kini jarangi sakit yang sampai membutuhkan dana dan perhatian teramat besar. bila dulu sejak kelahirannya setiap bulan miniimal sekali aku harus menangis karena ketakutan dan meraakan teramat kasihan dengan sakit dia yang datang silih berganti. kini, memang kadang dia anget, kadang dia batuk tap cukup dengan askes atau bakhani seringnya sembuh sendiri tanpa obat. alhamdulillah banget.

Dulu tiap bulan minimal aku harus siapkan uang ekstra Rp 150.000 untuk membawa diake DSA. kini cukup ke dokter umum.

Ya Alllah kini aku sadar, Rizki itu tak harus berwujud bertambahnya harta. tapi kebahagiaan, berkurangnya pengeluaran pun wujud rizki yang sangat luar biasa.

Terimakasih Ya Allah.

Ampuni aku yang sempat melupakan rizki yang telah Engkau berikan.

Ya Allah, kini kumohon. jaga hatiku agar selalu mengingatMu. Tarik Aku kala mulai menjauhiMu

Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun