Dalam kepercayaan Hindu kuno, terdapat kisah tentang makhluk raksasa bernama Purusha. Tubuh Purusha dikorbankan oleh para dewa untuk menciptakan alam semesta. Dari mulutnya lahirlah kasta brahmana (pendeta), dari lengannya kasta ksatria (pejuang), dari pahanya kasta waisya (pedagang), dan dari kakinya kasta sudra (pelayan).
Makna budaya: Menjelaskan sistem sosial Hindu (varna) dan keterhubungan antara alam dan manusia.
Mitos Penciptaan dalam Suku Maya (Amerika Tengah)
Suku Maya percaya bahwa para dewa mencoba beberapa kali menciptakan manusia. Mereka pertama-tama menciptakan manusia dari lumpur, tapi terlalu lemah. Lalu dari kayu, tapi tak punya jiwa. Akhirnya, mereka menciptakan manusia dari jagung, bahan makanan utama orang Maya. Inilah versi manusia yang sempurna.
Makna budaya: Menunjukkan bahwa makanan pokok (jagung) adalah pusat kehidupan dan spiritualitas mereka.
Mitos dari Suku Aborigin Australia
Banyak suku Aborigin percaya pada "Dreamtime" atau Zaman Mimpi, masa awal ketika makhluk leluhur menciptakan dunia, termasuk manusia. Dalam beberapa cerita, manusia muncul dari tanah, gua, atau langit saat para makhluk spiritual menyanyikan dunia menjadi ada.
Makna budaya: Hubungan manusia dengan alam sangat kuat; alam dianggap sebagai bagian dari keluarga leluhur.
Mitos Abrahamik (Yahudi, Kristen, Islam)
Dalam kisah dari Kitab Kejadian (Perjanjian Lama dan Al-Qur'an), Tuhan menciptakan manusia pertama, Adam, dari tanah liat. Ia kemudian menciptakan Hawa (Eve) dari tulang rusuk Adam. Manusia diberi akal, kebebasan, dan tanggung jawab atas bumi.
Makna budaya: Menekankan peran manusia sebagai makhluk istimewa dan penjaga bumi.