Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sambut Kemenangan di Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei 2020   18:35 Diperbarui: 20 Mei 2020   18:30 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pontianak.trimbunnews.com

"Jas Merah: Jangan sekali-kali meninggalkan Sejarah." Soekarno

Dalam rangka tetap mempertahankan rasa nasionalisme dalam diri, upaya-upaya negara ini sudah dilakukan kepada segenap masyarakatnya. Salah satunya, dengan memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

Hari Kebangkitan Nasional dikenal dengan penetapan Boedi Oetomo sebagai peristiwa penting yang didirikan oleh mahasiswa kedokteran Stovia pada 20 Mei 1907.

Peristiwa ini, ternyata memiliki hubungan erat dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Walaupun ada yang mengatakan, bahwa penetapan tersebut hanya sebatas kasus etika mitos.

Karena dianggap Hari Kebangkitan Nasional adalah keinginan para pemimpin Republik ini bahwa perjuangan kemerdekaan telah benar-benar dimulai empat puluh tahun yang lalu.

Tetapi, yang menjadi catatan adalah "Kebangkitan" itu lahir sebagai ide pergerakan nasional, ini proses. Walaupun, tidak menafikan adanya banyak gerakan lain muncul kepermukaan dengan akar dan perkembangan yang berbeda.

Menurut Ki Hadjar Dewantara, dikutip dari laman historia.id, bahwa dalam "Dari Kebangunan Nasional Sampai Proklamasi Kemerdekaan." Mejelaskan inisiatif ini berangkat dari Soekarno.

Ki Hajar kemudian menuliskan,

"Hari itu (20 Mei 1908) menurut beliau (Soekarno) adalah hari yang patut dianggap hari mulia oleh bangsa Indonesia, karena pada hari itu perhimpunan kebangsaan yang pertama, yaitu Boedi Oetomo, didirikan dengan maksud menyatukan rakyat, yang dulu masih terpecah-belah, agar dapat mewujudkan suatu bangsa yang besar dan kuat."

Menjurut sejarah, Hari Kebangkitan ini berawal hanya diselenggarakan oleh pihak Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) saja. Ketika itu, Soekarno menugaskan Mr. Asaat sebagai ketua KNIP untuk mengadakan pertemuan dengan berbagai perwakilan dan partai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun