Di tengah dunia yang terus berubah dan pasar keuangan yang kerap tak menentu, banyak orang mulai menoleh ke masa lalu untuk mencari ketenangan finansial. Salah satu bentuk warisan sejarah yang kembali mencuri perhatian adalah dinar emas, koin kuning mungil yang pernah menjadi mata uang utama dalam peradaban Islam selama berabad-abad.
Â
Pada masa kejayaan peradaban Islam, dinar emas dikenal luas sebagai mata uang utama yang digunakan dalam perdagangan internasional. Dinar bukan hanya bernilai secara ekonomi, tetapi juga membawa makna syariah dalam penggunaannya, sesuai prinsip keadilan dan kestabilan nilai dalam transaksi. Bahkan, sejarah mencatat bahwa khalifah Umar bin Khattab pernah menetapkan berat standar satu dinar sebesar 4.25 gram emas murni — standar yang masih dipegang oleh banyak produsen dinar emas masa kini.
Melanjutkan semangat warisan emas tersebut, Public Gold, perusahaan penyedia emas fisik ternama di Asia Tenggara, menghadirkan produk Public Gold Dinar sebagai solusi kepemilikan emas yang aman, syariah, dan bernilai sejarah tinggi. Dinar emas Public Gold dibuat dari emas murni 24 karat (999.9) dengan desain elegan dan sertifikasi resmi, menjadikannya pilihan favorit bagi masyarakat yang ingin menyimpan kekayaan dalam bentuk yang stabil sekaligus penuh nilai spiritual.
Public Gold Dinar tidak hanya diminati sebagai simpanan aset jangka panjang, tetapi juga digunakan dalam momen-momen penting seperti mahar pernikahan, wakaf, aqiqah, atau hadiah istimewa dengan nilai abadi. Dengan mengusung konsep "Wealth in Your Hands", Public Gold memudahkan masyarakat untuk memiliki dinar emas berkualitas tinggi tanpa harus melalui proses yang rumit.
Kini, melalui jaringan luas Public Gold Indonesia, dinar emas bukan lagi warisan masa lalu semata, melainkan bagian dari gaya hidup finansial modern yang sadar nilai, sejarah, dan keberlanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
