Mohon tunggu...
Khansa Nada Nisrina Zulfa
Khansa Nada Nisrina Zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran S1 Universitas Muhammadiyah Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Anti Korupsi

8 Januari 2023   11:40 Diperbarui: 8 Januari 2023   11:46 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(3) pembentukan keterampilan dan kecakapan baru yang dibutuhkan untuk melawan korupsi. 

Karakteristik

Karakteristik dari pendidikan anti korupsi adalah perlunya pemanfaatan informasi yang tepat dan pengetahuan yang dimiliki untuk membuat pertimbangan-pertimbangan moral. Pendidikan harus bisa menerapkan nilai moral, dan pendidikan juga berfungsi untuk membangun Indonesia Anti Korupsi, dan sambil disisipkan nilai-nilai agama untuk memberikan sikap yang jujur dan bersih.

Nilai-Nilai

Nilai-nilai antikorupsi yang perlu disemaikan kepada generasi muda, antara lain :

a.  Kejujuran

b.  Tanggung jawab

c.  Keberanian

d. Keadilan

e.  Keterbukaan

f.  Kedisiplinan

g.  Kesederhanaan

h.  Kerja keras

i.  Kepedulian

Implementasi


Bentuk implementasi :

a. Model Independen-Otonom

Model  ini  memposisikan  PAK  sebagai  mata kuliah  tersendiri.  Sebagai  mata  kuliah  tersendiri,  maka  perlu  mempersiapkan secara baik dan matang seluruh perangkat yang dibutuhkan, serta perlu adanya rumusan  yang  jelas  seputar  standar  isi,  kompetensi dasar, silabus,  rencana pembelajaran,  bahan  ajar, metodologi  dan  evaluasi  pembelajaran  dan  juga dosen yang akan  mengajar.  Jadwal perkuliahan  dan  alokasi waktu merupakan konsekuensi lain dari modelini. 

Sebagai mata kuliah tersendiri PAK akan lebih terstruktur dan   terukur.   Dosen   mempunyai   otoritas   yang   luas   dalam perencanaan  dan  membuat  variasi program  karena  ada  alokasi waktu  yang proporsional.  

Dalam  model  ini,  materi  PAK  akan  lebih  bisa  terdesign dengan baik.Namun  demikian,  model  ini dengan  pendekatan  formal  dan  struktural kurikulum tidak boleh  hanya  menyasar  aspek  kognitif  mahasiswa,  sub  materi yang ada  dalam  silabus  atau  dalam  perencanaan  perkuliahan  harus  juga menyentuh aspek afektif dan psikomotoriknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun