Mohon tunggu...
Khanif Hidayatullah
Khanif Hidayatullah Mohon Tunggu... -

Jepara, Central Java Communication '15 State Islamic University Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengungkap Rahasia Masjid "Tertua" di Tanah Jawa: "Masjid Agung Demak"

25 Desember 2015   17:58 Diperbarui: 26 Desember 2015   00:11 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Demak adalah kota kecil di pesisir utara Jawa menyimpan sebuah cerita kebesaran bendera-bendera syi’ar islam berkibar tinggi menjulan

Kerajaan Islam Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1482 M di Hutan Glagahwangi  (Bintoro, Demak) dengan seizin para Wali. Seorang Raja Jawa yang pertama. Kontribusi Kerajaan Demak untuk Nusantara sangat besar seperti mengusir bangsa portugis yang ingin menguasai tanah air. Pada waktu peperangan dahsyat mengusir penjajah di Malaka Raja Kedua Demak pati Unus terbunuh yang insyaallah jihad, yang juga disebut Pangeran Sabrang Lor. Melanjutkan jihad sang ayah Pati unus mengusir bangsa Portugis yang ingin menguasai Nusantara Sultan Trenggono yang menjadi Raja ketiga mengirim Pasukan Demak untuk menumpas bangsa yang ingin menjajah.

Akhirnya pasukan Demak menang telak atas Portugis di Sunda Kelapa yang dipimpin oleh Fatahillah yang akhirnya nama daerah tersebut diganti menjadi Jayakarta (Kemenangan yang Sempurna). Menaklukan daerah-daerah sisa yang ditimur bercokol Majapahit,  di barat Pajajaran. Pemerintahan Demak menguasai wilayah sebagian besar  di seluruh pulau Jawa dan di pulau-pulau Nusantara.

Begitu agungnya daulah Islamiyah pada masa itu, masa keemasan pada saat di pimpin oleh Sultan Trenggono yang dijuluki oleh bangsa barat “The emporor the island of arcipelago” Masjid agung Demak adalah masjid tertua di tanah Jawa. Didirikan oleh Sultan Patah dan para Walisongo penyebar Islam di Nusantara pada awal masa pemerintahan Kerajaan Demak. Lokasi masjid tepat berada di Jantung kota Kabupaten Demak.

Masjid Agung Demak menyimpan ribuan cerita pada masa-masa Islam berkembang di Nusantara. Masjid yang megah, berkharisma dan memiliki seni bangunan khas nan kental dengan budaya lokal.

Bangunan masjid banyak berbahan dasar kayu. Memiliki empat soko/tiang lebihdikenal dengan soko guru, karena empat tiang tersebut dibuat oleh empat wali. Sunan Ampel, Sunan gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga. Sedikit berbeda dengan tiga tiang lainya tiang Sunan Kalijaga memiliki keistimewaan yaitu tidak dengan kayu utuh tetapi tiang penyangga tersebut terbuat dari tatal yang disatukan. Tatal adalah serpihan kecil kayu-kayu. Itulah yang disebut saka tatal. Menajubkan, bagaimana bisa tatal bisa dijadikan tiang utama penyangga bangunan. Itulah karomah yang diberikan Tuhan kepada para Wali.  Atap masjid berbentuk limas tiga bagian yang mempunyai makna Iman, Islam, dan Ihsan.


Pada mihrab imam masjid terdapat mozaik berbentuk bulus. Hewan bulus mempunyai filosofi yaitu kepala bulus berarti (1) empat kaki bulus berarti  (4) badan bulus berarti (0) ekor bulus berarti (1)  yang merupakan sebuah candra sengkala yang berbunyi Sarira Sunyi Kiblating Gusti bermakna angka 1401 tahun saka, tahun didirikanya Masjid Agung Demak.

Pintu utama masjid terdapat “pintu Bledegh” kontribusi  dari Ki Ageng Selo, menurut cerita rakyat konon pada saat itu Ki Ageng Selo menangkap petir dan kemudian berubah wujud menjadi hewan mitos menyerupai naga bergigi tajam terbuka yang merupakan merupakan candro sengkolo yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani bermakna tahun 1388 saka atau 1466 M.

Dibagian teras depan terdapat terdapat tiang penyangga yang berasal dari kerajaan Majapahit, maka area tersebut dinamakan serambi majapahit . Dan juga terdapat pula benda hiasan yang populer pada masa kerajaan Hindu yang berpusat di Trowulan Jawa timur itu yaitu Surya Majapahit, para ahli menafsirkan sebagai lambang kerajaan Majapahit.  

Di halaman masjid masih terdapat situs tempat wudhu bersejarah yang masih terjaga dan tetap pada tempatnya tetapi tidak digunakan lagi.

Terdapat museum Masjid Agung Demak berada sebelah kiri masjid menyimpan banyak artefak-artefak bersejarah yang memiliki nilai historis yang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun