Setelah melalui kajian selama lebih dari tujuh tahun, Gunung Timau di Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, dipilih sebagai lokasi pembangunan observatorium baru. Lokasi ini dipilih karena memiliki langit yang cerah dan gelap selama lebih dari 70% dalam setahun, serta minim polusi cahaya, menjadikannya ideal untuk pengamatan astronomi.
Tonggak penting dalam proyek ini dimulai pada 7 Oktober 2015 dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Pemerintah Provinsi NTT, dan Pemerintah Kabupaten Kupang. Setahun kemudian, master plan Observatorium Nasional Timau selesai dibuat, termasuk dokumen analisis dampak lingkungan.
Pembangunan teleskop optik berdiameter 3,8 meter dan kubahnya dimulai pada tahun 2017, dipercayakan kepada perusahaan dari Jepang yang berpengalaman dalam proyek serupa. Pembangunan gedung teleskop dimulai pada tahun berikutnya oleh kontraktor dari Indonesia.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti kondisi jalan yang belum memadai, pandemi COVID-19, dan bencana alam seperti Badai Seroja, pembangunan Observatorium Nasional Timau terus berlanjut. Observatorium ini diharapkan menjadi pusat penelitian astronomi modern di Indonesia dan Asia Tenggara, serta menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik bagi masyarakat luas
Kenapa Timau Dipilih?
Karena Timau punya langit yang luar biasa bersih dan stabil. Di sana, langit malam bisa gelap gulita, sempurna untuk menangkap cahaya bintang yang sangat lemah. Selain itu, cuaca di daerah ini cukup mendukung---malam cerah lebih sering terjadi dibanding daerah lain di Indonesia.
Sebagai bonus, kawasan Timau juga masih kaya dengan budaya lokal yang unik, termasuk masyarakat adat yang hidup harmonis dengan alam dan memiliki cerita-cerita langit dalam tradisi lisan mereka. Ini menjadikan Timau bukan hanya pusat sains, tetapi juga tempat di mana ilmu pengetahuan dan budaya bertemu.
Apa yang Bisa Dilakukan di Sana?
Meski pembangunan ONT masih berproses dan belum sepenuhnya terbuka untuk umum, ke depannya Observatorium Nasional Timau dirancang sebagai wisata edukatif yang bisa diakses masyarakat luas. Pengunjung bisa:
- Melihat teleskop raksasa dan cara kerjanya
- Belajar tentang planet dan galaksi
- Menyaksikan malam langit terbuka (stargazing night)
- Mengikuti tur edukasi yang dipandu oleh ilmuwan atau mahasiswa astronomi
- Berkunjung ke Planetarium Timau (juga sedang dibangun)
Bagi pelajar dan pecinta sains, ini seperti Disneyland-nya ilmu pengetahuan. Bagi wisatawan umum, ini adalah tempat terbaik untuk menyatu dengan alam dan semesta.