Dan tiba-tiba pemuda itu merasakan sesak nafas, seakan-akan baying-bayang itu telah mengeluarkan nafas ke dalam hidung pemuda itu, tetapi pemuda itu tidak mau menyerah, dia terus mencoba untuk melawan bayangan-bayangan itu
"Keparat, apa yang kau inginkan dariku?, apa yang kau cari?, aku ini hanya manusia yang tinggal hanya seorang diri di hutan belantara ini, aku hanya manusia yang terlena oleh nafsu-nafsu duniawi, aku hanya manusia kotor dalam pikiran dan jasmani, apa yang kau mau?, Apa yang kau perebutkan?, di dalam diriku hanya ada iblis dan hewan, asal kamu tau, pikiran ku tentang malaikat hanya segede upil, malah lebih kecil dari itu
Pemuda itu terus menceritakan dirinya yang pernah ia sendiri tahu siapa dirinya, seolah-olah itu semua prestasinya dan suatu kebanggaannya di situ
"tetapi suatu saat hutan belantara ini akan ku jadikan surga untuk diriku, kamu tahu? Jadi jangan ganggu aku untuk mencapainya, surga itu sudah dekat, ia sudah terlihat, jangan kau berani-berani menjegalku dan menjauhkan cahaya itu
Pemuda itu perlahan-lahan berputar putar berjaga-jaga sembari melirik dimanakah bayangan-bayangan itu bersembunyi. Ketika ia melihat depan bayangan itu seakan-akan di belakang, ketika ia melihat kiri bayangan-bayangan itu berada di sebelah kanan menjadi satu, seolah-olah bayangan-bayangan itu bersekongkol, lalu menembak pemuda itu mengenai perutnya.
Pemuda itu merintis merasa kesakitan sementara darah di sekujur perutnya terus mengeluarkan darah.
Selesai...