Mohon tunggu...
Khalis Uddin
Khalis Uddin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

pria dari dataran tinggi gayo, pedalaman aceh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Polwan Penembak Jitu itu adalah Anak Petani Kopi dari Gayo-Aceh

12 September 2016   01:59 Diperbarui: 12 September 2016   17:26 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bripda Sarasti Pertiwi dalam sebuah operasi di ladang ganja di Aceh. (foto: doc Tiwi)

PROFESI Polisi Wanita (Polwan) sudah biasa bagi perempuan Indonesia saat ini, juga bagi perempuan Aceh yang terkenal dengan srikandinya, Tjut Nya' Dhien, Tjut Mutia dan lain-lain. Namun tentu akan sangat spesial jika ada Polwan yang berjuluk sniper alias penembak jitu. Terlebih lihai juga mengemudikan kendaraan perang yang disebut wolf atau tank.

Dialah Tiwi, nama kecil dari Sarasti Pertiwi yang jadi pembicaraan saat momen Hari Polwan ke-68, 1 September 2016 lalu.

Dara manis kelahiran Wihni Bakong Kecamatan Silihnara, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah 16 Mei 1995 yang bertugas di Detasemen Gegana Aceh setelah lulus polisi tahun 2014 ini didaulat sebagai juara 1 menembak menggunakan revolver dalam rangka HUT Polwan ke-68. Dia menyisihkan peserta lain yang terdiri dari polisi umum, Brimob, serta pejabat-pejabat dirlantas Polda Aceh.

Dalam momen itu, Polwan berpangkat Bripda ini juga sebagai juara 1 menembak menggunakan styer yang khusus untuk kalangan Brimob.

Satu lagi, putri sulung dari sepasang suami istri petani kopi Gayo (pasangan Sopian dan Ainaini) ini adalah Polwan satu-satunya yang mahir mengemudikan mobil wolf atau tank alias mobil perang di jajaran Polda Aceh.

Dan walaupun wanita, sejak bertugas Tiwi selalu mengikuti atau disertakan dalam setiap operasi Brimob yang tentunya penuh tantangan dan risiko, butuh skill selain ketangguhan mental dan fisik.

Sarasti Pertiiwi saat jadi siswa SUPM Ladong Aceh. (foto: doc. Tiwi)
Sarasti Pertiiwi saat jadi siswa SUPM Ladong Aceh. (foto: doc. Tiwi)
Sebelum diterima sebagai Polwan, alumni SMPN 3 Silihnara Aceh Tengah ini mengenyam pendidikan di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Ladong Aceh. Bukan karena ingin menjadi praktisi atau pengusaha bidang perikanan, tapi lebih karena pola pendidikan di SUPM yang didengarnya dari seorang gurunya di SMP semi militer.

Semasa di SUPM inilah dia aktif mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, terutama Pramuka. Sarasti ikut kegiatan Pramuka di Aceh seperti di Seulawah, Saree, Jantho, Darussalam dan lain-lain. Bahkan saat duduk di kelas 2, Sarasti ikut Pramuka keliling Indonesia selama 1 bulan penuh melalui jalur laut menggunakan kapal Rumah Sakit terbesar di Asia, KRI Soeharso. Sarasti mewakili Aceh dalam kegiatan tersebut.

Keahliannya bukan hanya menembak, dia jago berenang walau tidak pernah turut serta dalam event kejuaraan renang profesional. Dan sejak bertugas sebagai Polwan, Sarasti juga mendapat tugas sebagai tim penyelamat saat seleksi Polri di jajaran Polda Aceh.

Sarasti Pertiwi dengan anjing pelacak. (Foto: doc. Tiwi)
Sarasti Pertiwi dengan anjing pelacak. (Foto: doc. Tiwi)
Dan saat dalam pendidikan Polwan, bukan maksud Sarasti menyombongkan diri, dia ternyata sebagai pejabat siswa tertinggi kedua dari 1000 siswa Polwan.

"Prestasi yang sudah saya peroleh saya ungkapkan bukan untuk membanggakan diri sendiri, tapi untuk memotivasi adik-adik jika kita bisa berprestasi sejauh kita mau dan terus berupaya," ungkap Tiwi. Sebagai polisi, dirinya ingin berkarir setinggi-tingginya, namun sebelumnya ada satu keinginan yang diidam-idamkan yakni bertugas ke luar negeri, di Sudan, bergabung dengan senior-seniornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun