Klaten, 14 Oktober 2025 – PKK desa Mlese mengadakan kegiatan penanaman berbagai macam sayuran. Kegiatan penanaman dilaksanakan oleh ibu–ibu PKK, warga, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Kegiatan penanaman sayur dilakukan mulai bulan April di salah satu pekarangan milik warga Tegal Dalem, Mlese, Cawas, Klaten, Jawa Tengah.
Program AKU HATINYA PKK (Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman Bersama PKK) merupakan program yang dilaksanakan oleh ibu–ibu PKK di desa Mlese. Salah satu kegiatannya yaitu penanaman sayur organik. Beberapa jenis sayur yang ditanam antara lain yaitu bayam, tomat, kangkung, kacang panjang, terong ungu, terong hijau, pare, umbi - umbian dan masih banyak lagi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk membantu ketahanan pangan keluarga dan penggunaan bahan organik sebagai pupuk dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
Ibu Wahyuni Sunti, Kepala Dusun desa Mlese mengatakan bahwa kegiatan penanaman dilaksanakan dengan memanfaatkan lahan warga. “Penanaman sayuran organik ini dilakukan dengan memanfaatkan salah satu lahan milik warga Tegal Dalem, Mlese. Penanaman ini dilakukan untuk membantu perekonomian warga dan warga dapat lebih mudah mendapatkan sayur organik dengan harga yang terjangkau,” katanya.
Tak hanya itu, Ibu–ibu PKK dan warga mendapatkan pelatihan dari Penyuluh Pertanian Lapangan, sehingga Ibu–ibu PKK dan warga mendapatkan ilmu mengenai cara penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan sayur. Ibu–ibu PKK dan warga juga melakukan perawatan terhadap sayur organik dengan membuat jadwal penyiraman yang dilakukan dua hari sekali, pemupukan seminggu sekali, menyiangi tanaman dua minggu sekali, dan memanennya ketika ada yang sudah siap panen. Dengan adanya kegiatan penanaman sayur organik ini, Ibu–ibu PKK dan warga dapat mempraktikkannya di rumah masing–masing.
Dalam kegiatan penanaman sayur organik, terdapat beberapa kendala seperti kondisi iklim yang tidak mendukung serta hama. Namun, hal ini dapat diatasi dengan adanya diskusi dengan para Penyuluh Pertanian Lapangan. “Kendala yang pernah kami hadapi selama kegiatan penanaman sayur itu karena hujan, adanya hama ulat, dan tanahnya ladu, jadi harus digemburkan dengan cara diberi air secara berkala agar kualitas tanah menjadi lebih subur. Untuk meningkatkan kualitas tanah, Penyuluh Pertanian Lapangan juga memberikan saran kepada kami untuk memberikan pupuk,” jelas Ibu Wahyuni Sunti.
Ibu Wahyuni Sunti berharap agar tanaman yang ditanam lebih beragam dan warga sekitar semakin gemar mengkonsumsi sayuran organik yang dinilai lebih sehat. Selain itu, adanya kegiatan penanaman sayur dapat meningkatkan perekonomian. Kegiatan penanaman sayur organik ini tidak hanya menciptakan ketahanan pangan keluarga, tetapi juga cara penanaman yang menggunakan bahan organik tanpa menggunakan bahan kimia seperti pestisida, sehingga mendukung lingkungan yang ramah dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI