Mohon tunggu...
Khaistha Aulia Shohifah
Khaistha Aulia Shohifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Karakter Generasi Emas Melalui Pendidikan

15 Oktober 2023   22:00 Diperbarui: 15 Oktober 2023   22:14 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan memiliki peranan yang sangat besar sebagai pusat keunggulan untuk mempersiapkan karakter manusia dalam menghadapi tantangan global. Pendidikan juga memiliki peran dalam kehidupan manusia karena dapat meningkatkan kualitas hidup bangsa, membentuk negara yang berharga, dan mencetak generasi yang unggul.

Generasi emas merupakan harapan bagi masa depan bangsa. Untuk mencapai hal ini, pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting. Pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai upaya untuk memanusiakan manusia makna utama pendidikan adalah menemukan potensi diri dengan menyesuaikan bakat, minat, dan kebutuhan setiap anak untuk menjadi lebih manusiawi. Pendidikan tidak hanya berpusat pada pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan sikap, perilaku, dan karakter seseorang sehingga mereka dapat hidup dengan pengetahuan dan karakter yang mereka pelajari.

Dalam hal ini, jika Indonesia telah berhasil membentuk karakter masyarakat Indonesia yang kuat, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat di semua sektor pada tahun 2045 atau 100 tahun setelah hari kemerdekaan.

Dengan demikian, pendidikan perlu mempersiapkan peserta didik yang berkualitas, kompetitif dan kreatif. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia harus merata dan berorientasi pada tantangan masa depan. Agar pelaksaan pendidikan nasional dapat tercapai secara optimal, maka perlu adanya pengelolaan yang baik dari pemangku kebijakan dan praktisi pendidikan, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2002 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3.

Bahwa : "pendidikan nasional mempunyai peran dan fungsi dalam mengembangkan setiap potensi yang dimiliki peserta didik, serta membentuk karakter sebagai bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehi-dupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab".

Apa itu Pendidikan Karakter?

Karakter adalah wujud manusia yang abstrak yang terdiri dari tingkah laku dan kebiasaan yang dapat menjadi identitas seseorang. Karakter dapat dibentuk melalui pembelajaran sepanjang hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, ada dua kategori karaktera yaitu karakter baik dan karakter buruk. Pendidikan karakter merupakan konteks yang sangat penting untuk mengatasi kehilangan karakter baik pada generasi Indonesia. Pendidikan karakter adalah proses mendidik dan memperkuat potensi peserta didik untuk mengembangkan karakter pribadinya sehingga mereka dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan.

Pendidikan dalam kehidupan manusia merupakan suatu hal yang sangat penting, karena pendidikan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk bangsa yang bermartabat, dan mencetak generasi unggul. Salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter untuk generasi emas diharapkan dapat mengubah keberhasilan pendidikan di Indonesia.  Harapan dan cita-cita ini tidak akan terwujud tanpa upaya dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk pelaku kebijakan dan pemegang kebijakan.

Pada dasarnya, pendidikan karakter adalah upaya untuk memberikan pendidikan yang dapat membantu seseorang mengembangkan sikap dan perilaku yang bermoral.  Akibatnya, karakter pendidikan harus ditanamkan sejak dini karena hanya dengan cara ini Indonesia dapat menghasilkan generasi emas yang unggul. Keluarga merupakan tempat utama dan pertama dalam membentuk karakter pendidikan yang baik, namun pendidikan karakter juga dilakukan melalui berbagai lembaga seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sekolah, terutama guru, tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga menjadi model pendidikan karakter. Pendidikan karakter dikembangkan dan didorong oleh masyarakat sekitar.

Adapun nilai-nilai dalam pendidikan karakter meliputi 5 nilai utama yaitu:

  • Religius : meliputi hubungan individu dalam tiga dimensi sekaligus: dengan Tuhan YME, dengan sesama manusia, dan dengan alam semesta. Religus memiliki nilai-nilai seperti cinta damai, toleransi, pendirian teguh, percaya diri, kerjasama antar pemeluk agama dan kepercayaan, dan tidak memaksakan kehendak.
  • Nasionalis : cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan diri dan kelompoknya. Nilai-nilai nasionalis termasuk menghargai budaya dan kekayaan bangsa sendiri, menjaga budaya tersebut, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, menghormati perbedaan budaya, suku, dan agama.
  • Mandiri : sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan menghabiskan semua tenaga, pikiran, dan waktu untuk mencapai cita-cita, harapan, dan mimpi. Filosofinya adalah kerja keras, tahan banting, berani, profesional, kreatif, dan belajar sepanjang hidup.
  • Gotong Royong : tindakan menghargai semangat kerja sama dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah, berkomunikasi, dan membantu orang yang membutuhkan. Menghargai, bekerja sama, inklusif, komitmen pada keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong-menolong, solidaritas, anti-diskriminasi, anti-kekerasan, dan kerelawanan adalah sifat gotong royong.
  • Integritas :  mengarah pada perilaku yang didasarkan pada upaya untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya secara konsisten dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaannya, serta memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Nilai integritas termasuk kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti-korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan, dan penghargaan martabat individu. Nilai integritas juga mencakup sikap tanggung jawab sebagai warga negara, terlibat aktif dalam kehidupan sosial melalui tindakan dan perkataan yang konsisten dengan kebenaran.

Berdasarkan pemaparan di atas, pendidikan karakter harus ditanamkan dan dilakukan sejak usia dini. Dengan pemberian dan penguatan berulang, nilai karakter ditanamkan pada generasi emas. Untuk mencapai tujuan masa depan yang cemerlang, generasi emas diharapkan memiliki moral yang kokoh, kecerdasan yang tinggi, dan sikap kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun