Memakai pernak-pernik hasil olahan kayu, menjadi sebuah ciri khas tersendiri dan bisa dibanggakam bagi para penghobi olahan kayu, misalnya berbagai jenis gelang, pipa rokok, hingga prabotan dan hiasan. Ciri tersebut menjadi kebanggaan tersendiri apabila bahan yang digunakan juga memiliki nilai histori khas misalnya diambil dari lereng pegunungan dengan ketinggian tertentu dan dengan umur yang tertentu juga.Â
Seperti olahan Tangsek 'Klika Art' hasil karya Teguh atau biasa dipanggil dengan nama beken di media sosial Facebook 'Teguh Rizky Desperado', pemuda pribumi asal Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal ini merupakan salah satu pengrajin kayu tangsek khas lereng MT. Slamet.Â
Hasil karya yang telah ia hasilkan tidak tanggung-tanggung, sudah merambah seluruh jawa bahkan Nusantara seperti Aceh, Medan, dan Samarinda. Kebanyakan hasil karyanya yang menjadi primadona pesanan adalah Gelang, Pipa Rokok hingga Tasbih. Pola pemasaran yang  dilakukan hanya menggunakan media sosial dan pesanan online.Â
Selaian olahan dari kayu tangsek yang bercirikhas warna hitam ini, dapur Klika Art juga memproduksi kayu liwung, kntil merahk, kayu kebak, kayu kendng sampyang, kayu kemuning/prono kuning dan kayu kangeyan. Mayoritas bahan dasar kayu yang digunakan oleh dapur Klika Art adalah khas dari lereng Gunung Slamet dengan ketinggian rata-rata perburuan antara 1800-2000 MDPL.Â
Ada ciri khas tersendiri dari kayu-kayu yang diburu oleh Teguh dan kawan-kawan, diantaranya yang telah tua secara alami dan pastinya patah dan ambruk ke lereng-lereng bukit dan biasanya telah terkena cuaca alam khas pegunungan, sehingga kualitas kayu juga semakin maksimal. Sehingga tidak ada perburuan kayu yang dilarang secara hukum apalagi berbau illegal loging.Â
Bagi para traveler atau pendaki gunung yang penasaran dan ingin melihat langsung bagaimana dapur Klika Art memproduksi pernak pernik ciri khas dari Lereng Gunung Slamet, para traveler bisa mengunjungi Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tepatnya di basecamp pendakian Gunung Slamet via Permadi Guci sembari menikmati secangkir kopi di sejuknya alam pinus khas pegunungan.Â