Mohon tunggu...
khairunnisa
khairunnisa Mohon Tunggu... Universitas Jambi

Mahasiswa Psikologi universitas jambi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melawan Pneumonia: Saat Badan Sakit, Pikiran Ikut Tersiksa

12 Juni 2025   13:11 Diperbarui: 14 Juni 2025   23:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pembunuh Senyap yang Mengintai

Bayangkan Anda sedang berjuang melawan demam tinggi, batuk yang tak kunjung reda, dan sesak napas yang membuat setiap tarikan udara terasa seperti perjuangan hidup mati. Itulah realitas yang dihadapi jutaan orang setiap tahunnya ketika pneumonia menyerang. Penyakit yang dijuluki "pembunuh senyap" ini tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis seseorang dengan cara yang mengejutkan.

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kantung udara tersebut dapat terisi cairan atau nanah, menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Meskipun dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme termasuk bakteri, virus, dan jamur, pneumonia bukanlah sekadar masalah fisik semata.

Ketika Stres Menjadi Musuh Tersembunyi

Dalam bukunya yang revolusioner "Health Psychology", Shelley E. Taylor mengembangkan teori yang menjelaskan bagaimana faktor psikologis dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan fisik. Salah satu teori kunci yang relevan dengan pneumonia adalah Teori Stres dan Sistem Imun (Stress and Immune System Theory).

Menurut Taylor, stres psikologis kronis dapat menekan fungsi sistem kekebalan tubuh melalui aktivasi berlebihan dari sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA axis). Ketika seseorang mengalami stres berkepanjangan, tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah berlebihan. Kortisol, meskipun berfungsi sebagai respons alami terhadap stres, dapat menjadi "pedang bermata dua" ketika diproduksi secara berlebihan.

Siklus Berbahaya: Stres Imunitas Menurun Pneumonia

Kortisol yang tinggi dapat:

Menekan produksi sel darah putih - Sel-sel ini adalah garda terdepan dalam melawan infeksi bakteri dan virus penyebab pneumonia.

Mengurangi aktivitas limfosit T - Sel-sel khusus yang bertugas mengenali dan menghancurkan patogen berbahaya.

Melemahkan respons inflamasi - Ironisnya, peradangan adalah mekanisme alami tubuh untuk melawan infeksi. Ketika respons ini terganggu, bakteri penyebab pneumonia dapat berkembang biak lebih mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun