Mohon tunggu...
Maharani putri mialdy
Maharani putri mialdy Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

bukan penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sumpah Sakral yang Dikhianati

28 Oktober 2020   16:30 Diperbarui: 28 Oktober 2020   16:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

" kami bangsa indonesia berbangsa satu bangsa indonesia"


            Begitulah bunyi salah satu bagian dari isi teks sumpah pemuda. Tepat hari ini 92 tahun yang lalu setelah bertahun-tahun menunggu akhirnya para muda dan mudi indonesia yang telah berjuang membela negara, membela bangsa, dan membela tanah air sepakat berikrar untuk negri.

Bukan tanpa alasan, para muda dan mudi cendekiawan pada masa itu telah berfikir keras untuk tanah air tercinta dimasa depan. Kemudian mereka tinggalkan sebuah warisan kepada anak cucu mereka yakni sebuah sumpah sakral yang hingga hari ini di kenal dengan Sumpah pemuda.

Mengapa Sumpah pemuda dilahirkan?

          

        Seperti yang tadi telah penulis jelaskan, sumpah ini memiliki tujuan yang mulia, agar seluruh muda dan mudi dapat bersatu dan mewujudkan aspirasi serta cita-cita yang ingin mereka capai. Tidak hanya berhenti di situ saja, sumpah ini juga bertujuan untuk membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda di Indonesia. Dan tentunya yang paling utama agar kaum muda dan mudi memiliki sadar kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

Kemudian, apa tujuan itu telah tercapai di masa ini ?

Sekarang kita sampai pada titik yang ingin penulis angkat dan suarakan. Hey pemuda dan pemudi indonesia, sudahkah kalian memahami isi dari sumpah sakral?

Lantas mengapa perpecahan antar pemuda masih terjadi dimana-mana, bahkan dalam kehidupan kita sehari-haripun tidak asing dengan kata perpecahan, perselisihan dan perkelahian antar pemuda yang masih sama-sama berbangsa, berbahasa, dan bertanah air Indonesia.

Tawuran antar pelajar, konflik antar ormas, bentrok antar desa merupakan beberapa contoh perselisihan yang sering kita jumpai dan yang paling parah kejadian tragis dimana adanya perselisihan antar kelompok pada bulan Mei lalu yang mengakibatkan salah seorang pemuda dibakar hidup-hidup di Trenggalek. Ini bukan karangan fiksi, ini adalah fakta yang selalu kita baca di laman-laman berita saat ini.

Bukankah kalian selalu berikrar sejak masih sekolah dasar? Kemudian kemana perginya sumpah yang harusnya telah mendarah daging itu? Kenapa mudah sekali pemuda saat ini kehilangan arah dan tersasar?


Sadar lah wahai pemuda jangan mengkhianati sumpah sakral, jangan mau terpecah-belah, jangan mau bercerai-berai sebab kita bertanggung jawab memelihara sumpah yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang kita terdahulu. Jika pemuda sudah terpecah belah, tiada lagi yang akan berdiri digarda terdepan saat negara kita sedang terancam kemerdekaannya. Jika pemuda kita selalu berseteru maka rakyat asing yang menjadi satu. Jika pemuda kita tak mau tahu, kepada siapa lagi orang tua, para nelayan, petani, dan kuli akan mengadu?

Maka bersatulah bangsaku, berdamailah indonesiaku. Sekian dari penulis, selamat hari lahir sumpah pemuda, teruslah bersinar pemuda Indonesia. Salam sumpah pemuda, semangat persatuan, bhinneka tunggal ika!

Penulis                      : Khairul Fajri Mialdy

Mata kuliah             : Kewarganegaraan

Dosen Pengampu  : Ilham Hudi, S.Pd., M.Pd

Kampus                     : Universitas Muhammadiyah Riau 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun