Terlepas dari “khilafiyah” tentang benar tidaknya Ilyas Karim sebagai salah seorang pengibar bendera Merah Putih, peran serta beliau dalam perjuangan kemerdekaan tentu sulit dinafikan. Seharusnya negara menunjukkan sikap hormat kepada mereka. Tokoh-tokoh yang lahir kemudian pasca perang kemerdekaan – selama dia punya kontribusi kepada negeri ini pun harus dihargai. Apalagi “orang-orang jompo” seperti Ilyas Karim yang pernah memanggul senjata mengusir penjajah. Buat apa tiap senin kita hormat bendera jika para pejuang tidak mampu kita hargai? Nasionalisme jangan hanya dibibir!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!