Mohon tunggu...
Khaila Dini Khaerani
Khaila Dini Khaerani Mohon Tunggu... Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin

Saya adalah seorang mahasiswa di bidang Kesehatan Masyarakat dengan fokus pada Ilmu Gizi. Saya memiliki minat besar pada isu-isu kesehatan, terutama terkait pola makan, nutrisi, dan gaya hidup sehat. Selain itu, saya dikenal sebagai pribadi yang tekun, mau belajar hal baru, serta berusaha disiplin dalam menyelesaikan tugas. Di luar akademik, saya juga memiliki kepedulian pada kegiatan sosial dan senang berbagi pengetahuan yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Fortifikasi Vitamin A pada Minyak Goreng dalam Mencegah Defisiensi Vitamin A

25 September 2025   08:35 Diperbarui: 25 September 2025   08:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fortifikasi Vitamin A | Sumber : bahteraadijaya.com

Fortifikasi Vitamin A pada Minyak Goreng

Program fortifikasi vitamin A pada minyak goreng di Indonesia mulai dilaksanakan sejak awal tahun 2010-an sebagai salah satu strategi nasional untuk menurunkan prevalensi defisiensi vitamin A (FAO, 2019). Pemilihan minyak goreng sebagai kendaraan fortifikasi bukan tanpa alasan. Hampir seluruh masyarakat Indonesia, da ri berbagai lapisan sosial ekonomi, mengonsumsi minyak goreng setiap hari sehingga menjadi media yang efektif untuk menjangkau populasi luas (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Dalam proses fortifikasi, vitamin A yang digunakan umumnya berbentuk retinil palmitat atau retinil asetat karena lebih stabil dalam minyak (Martianto et al., 2017). Penambahan dilakukan pada tahap produksi sebelum distribusi, dengan memperhatikan kestabilan vitamin A selama penyimpanan maupun pemanasan saat memasak. Stabilitas ini menjadi salah satu aspek penting karena vitamin A dapat terdegradasi pada suhu tinggi, meskipun penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar vitamin A masih bertahan setelah proses penggorengan (Rosmalina et al., 2017).

Manfaat Fortifikasi Minyak Goreng Vitamin A

Fortifikasi minyak goreng dengan vitamin A terbukti menurunkan prevalensi defisiensi vitamin A di berbagai daerah. Menurut WHO (2021), program fortifikasi vitamin A telah berkontribusi pada penurunan kasus xerophthalmia dan rabun senja pada anak-anak. Selain itu, fortifikasi ini berperan penting dalam meningkatkan status gizi mikro masyarakat secara keseluruhan. Penelitian Rosmalina et al. (2017) menunjukkan bahwa konsumsi minyak goreng terfortifikasi berhubungan dengan peningkatan kadar serum retinol pada anak usia sekolah.

Efek positif lainnya termasuk meningkatnya daya tahan tubuh, sehingga menurunkan risiko penyakit infeksi yang sering menyerang anak-anak, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan (West et al., 2015). Dengan demikian, fortifikasi vitamin A tidak hanya mencegah gangguan penglihatan, tetapi juga memperbaiki kesehatan masyarakat secara umum.

Tantangan dalam Implementasi

Meskipun efektif, pelaksanaan fortifikasi minyak goreng vitamin A menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah stabilitas vitamin A saat minyak dipanaskan pada suhu tinggi, karena sebagian kandungan dapat hilang (Martianto et al., 2017). Selain itu, biaya produksi dan distribusi menjadi beban tersendiri bagi industri pangan, terutama produsen kecil.

Pengawasan mutu dan regulasi pemerintah juga menjadi faktor penting. Tanpa pengawasan yang ketat, fortifikasi bisa tidak konsisten dalam kandungan vitamin A yang tercapai pada produk akhir (FAO, 2019). Tantangan lain adalah tingkat kesadaran masyarakat. Banyak konsumen yang belum mengetahui manfaat minyak goreng bervitamin A, sehingga permintaan pasar masih rendah (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Strategi Optimalisasi

Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan strategi optimalisasi yang komprehensif. Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan pengawasan mutu terhadap produk minyak goreng terfortifikasi agar sesuai dengan standar nasional. Edukasi masyarakat juga harus digencarkan, sehingga konsumen memahami manfaat penggunaan minyak goreng bervitamin A bagi kesehatan keluarga.

Selain itu, dukungan kebijakan berupa subsidi atau insentif bagi produsen dapat membantu menjaga harga tetap terjangkau, sehingga minyak goreng bervitamin A dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Inovasi teknologi fortifikasi juga penting, misalnya dengan mengembangkan bentuk vitamin A yang lebih stabil terhadap panas. Tidak kalah penting, kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan lembaga internasional perlu terus diperkuat dalam melakukan evaluasi dan pemantauan dampak program fortifikasi ini (WHO, 2021).

Kesimpulan

Fortifikasi minyak goreng dengan vitamin A merupakan strategi efektif untuk mencegah defisiensi vitamin A di Indonesia. Program ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan status gizi mikro dan kesehatan masyarakat. Walaupun masih menghadapi tantangan dalam hal stabilitas, biaya, dan kesadaran masyarakat, upaya optimalisasi melalui regulasi yang kuat, edukasi, inovasi, serta kolaborasi lintas sektor dapat menjadikan program ini lebih berhasil. Optimalisasi fortifikasi vitamin A pada minyak goreng bukan hanya sekadar upaya teknis, tetapi investasi penting bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun