Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan strategi optimalisasi yang komprehensif. Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan pengawasan mutu terhadap produk minyak goreng terfortifikasi agar sesuai dengan standar nasional. Edukasi masyarakat juga harus digencarkan, sehingga konsumen memahami manfaat penggunaan minyak goreng bervitamin A bagi kesehatan keluarga.
Selain itu, dukungan kebijakan berupa subsidi atau insentif bagi produsen dapat membantu menjaga harga tetap terjangkau, sehingga minyak goreng bervitamin A dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Inovasi teknologi fortifikasi juga penting, misalnya dengan mengembangkan bentuk vitamin A yang lebih stabil terhadap panas. Tidak kalah penting, kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan lembaga internasional perlu terus diperkuat dalam melakukan evaluasi dan pemantauan dampak program fortifikasi ini (WHO, 2021).
Kesimpulan
Fortifikasi minyak goreng dengan vitamin A merupakan strategi efektif untuk mencegah defisiensi vitamin A di Indonesia. Program ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan status gizi mikro dan kesehatan masyarakat. Walaupun masih menghadapi tantangan dalam hal stabilitas, biaya, dan kesadaran masyarakat, upaya optimalisasi melalui regulasi yang kuat, edukasi, inovasi, serta kolaborasi lintas sektor dapat menjadikan program ini lebih berhasil. Optimalisasi fortifikasi vitamin A pada minyak goreng bukan hanya sekadar upaya teknis, tetapi investasi penting bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI