Mohon tunggu...
Khaila EnjelinaM
Khaila EnjelinaM Mohon Tunggu... Lainnya - gadis penulis

Hanya untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menentukan Passion dan Hobi dalam Karier

28 September 2020   06:57 Diperbarui: 28 September 2020   09:34 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

gak suka di bidang IPA dan  gak tertarik juga di IPS, untuk sekarang saya  gak terlalu mempersalahkan itu saya  enjoy aja di jurssan IPA banyak teman-teman yang bisa support saya, sekarang saya lebih mencari hobi dan  passion saya dalam bidang apa?

kalau di tanya hobi saya suka Sports daripada bidang lain yang lebih feminim contohnya kesenian saya tidak pernah sama sekali tertarik dengan kesenian karna saya tidak ada sama sekali bakat di dalam hal menggambar,  melukis, atau membuat sesuatu yang masuk dalam kerajinan,  

seberapa keras usaha saya dalam membuat kerajinan menurut saya itu sangat jauh dari teman-teman saya yang mereka bilang mereka juga tidak bisa tapi ketika di bandingkan dengan punya saya sangat jauh sekali perbedaan jadi saya tidak pernah tertarik dengan kesenian.

Kenapa saya bisa suka Sports ya karna itu hobi saya, saya suka dalam hal yang melatih fisik saya masuk ekstrakurikuler silat ketika saya masih SMP sampai sekarang saya sudah SMA bisa di bilang saya cukup berbakat dalam bidang ini saya beberapa kali memenangkan pertandingan meski gak pernah kek tingkat provensi karna banyak pemberitahuan pertandingan yang hanya bayang-bayang sudah latian fisik turunnin berat badan ternyata tidak jadi tanding merasa tertipu tapi ada untungnya juga bisa nurunin berat badan. 

Sempat ingin jadi atlet, tapi betulkah saya ingin jadi atlet atau hanya sekedar hobi saja karna menurut saya passion saya tidak mendukung untuk saya jadi seorang atlet. 

Tapi ada beberapa orang yang balance dengan passion mereka contohnya seorang chef mereka hobi memasak dan passion mereka mendukung, akhirnya mereka jadi seorang seorang chef yang terkenal. 

Ternyata mencari passion itu susah balik lagi masalah pekerjaan dan cita-cita melihat kinerja saya yang biasa-biasa aja gak kebayang sama sekali ambil pekerjaan yang terlalu serius contohnya: kedokteran? gak tetarik, teknik?, sain murni?, akutansi?, hukum?,  gak pernah tertarik ada niattan ke sana jadi apa dong passionnya?.

Saya banyak cari inspirasi melalui video, atau cerita perjalanan orang lain sampai pada saat saya membaca salah satu buku yang membuka mindset saya sangat lebar di buku menceritakan perjalanan dia berkuliah di luar negri banyak lika liku yang dia hadapi, mulai dari tidak di restui untuk kuliah di salah satu Universitas terkenal di bandung, nilai yang biasa aja, keterbatasan bahasa antara indonesia dan jerman, lingkungan, ekonomi keluarga, dan paling berat gaya pembelajaran yang jauh berbeda dengan di indonesia.  

Pada saat saya membaca buku itu seakaan-akan dia itu adalah saya yang sedang menceritakan kehidupan saya untuk kedepannya. sampai di suatu titik saya akhirnya tau bahwa passion saya itu adalah jalan-jalan, saya suka berkenallan dengan orang baru seperti turis,   mengenal budaya luar, dan mengunjungi tempat bersejarah di luar negri, yaa passion dan hobi saya ada di bidang travel. 

Saya sangat ingin bekerja di salah satu perusahaan pariwisata di Indonesia atau melanjutkan sekolah di salah satu Universitas Internasional di luar negri dan merintih karier disana. Ketik ingin bersekolah di luar negri atau bekerja di salah satu perusahaan pariwisata di Indonesia tak luput dari bahasa inggris, sekarang saya sedang mengasah bahasa inggris walau kadang salah asal-asallan tidak apa-apa karna lebih baik kita berusaha tapi salah dari pada tidak pernah usaha sama sekali sehingga kita tau apa yang harus kita perbaiki lagi buat kedepannya.

Sekian dari cerita saya dalam menentukan passion dan hobi dalam menentukan karier, jika ada kesalahan kata ataupun kalimat mohon maaf karna ini kali pertama saya membuat blog, sekali lagi saya minta maaf. Sekian Terima Kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun