Mohon tunggu...
Khafid Bustomi
Khafid Bustomi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hahaha

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Plumbungan, Kramat, Tegal Melakukan Penyuluhan Program PHBS

5 Desember 2022   20:32 Diperbarui: 18 Desember 2022   10:53 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD N 1 Plumbungan sedang melakukan praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang didampingi langsung oleh mahasiswa UNNES GIAT Desa Plumbungan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah merupakan suatu kumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh sluruh warga sekolah baik peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil dari suatu pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan. 

PHBS yang dilaksanakan disekilah antara lain yaitu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, mengkonsumsi makanan sehat, menggunakan jamban bersih, olahraga yang teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok disekolah, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan membuang sampah pada tempatnya.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mempengaruhi status kesehatan individu, sehingga penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan   PHBS   tersebut   dapat melalui pembiasaan seperti yang dikemukakan dalam DEPDIKNAS (2004:  6), Pengembangan pembiasaan meliputi: “Berdoa sebelum dan sesudah makan, mengucap    salam    bila    bertemu    dengan orang lain, menolong sesama, membersihkan diri sendiri seperti sikat gigi, buang air, dan mandi. PHBS yang diterapkan sejak usia dini akan berdampak hingga dewasa kelak dalam kehidupan di masyarakat. 

Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku   hidup   bersih   dan sehat seperti kebiasaan di rumah, lingkungan masyarakat, sekolah, guru yang kurang memberikan contoh teladan atau memperagakan dan anak itu sendiri. Pembiasaan yang dilakukan setiap hari ternyata belum dapat meningkatkan kesadaran anak. Anak belum dapat melakukan hal-hal atau perbuatan yang diharapkan untuk gambaran anak sehat cerdas dan ceria.

Para guru harus terampil, tidak hanya  mengajarkan  teori  yang  ada  di  buku tetapi    harus    dikaitkan    dengan    realita kehidupan. Salah satunya melalui  pembiasaan  rutin  yang dilakukan setiap hari yaitu melalui kegiatan menggosok gigi dan cuci tangan.  Pada masa peralihan Covid-19, mencuci tangan merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan dengan tujuan mencegah penyebaran virus Covid-19.

Tak lain dengan menggosok gigi, hal tersbeut termasuk dalam salah satu bentuk kebersihan diri yang harus dijaga. Usia sekolah dasar merupakan usia yang saat yang ideal untuk melatih kemampuan motorik seorang anak, termasuk diantaranya menggosok gigi. Kebiasaan menggosok gigi yang diperkenalkan sejak dini, akan mengarahkan anak pada penerapan kebiasaan menggosok gigi di kemudian hari. Kebiasaan menggosok gigi yang baik akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. 

Menggosok gigi yang yang benar dilakukan setelah makan pagi dan sebelum tidur malam, dengan lamanya menggosok gigi minimal dua menit. Pembentukan perilaku menggosok gigi di sekolah dapat dilaksanakan dengan program menggosok gigi Bersama.

Kurangnya kesadaran mitra tentang perilaku hidup bersih dan sehat menjadi permasalahan yang sangat penting. Mitra harus diberi pengetahuan tentang pentingnya  berperilaku  hidup  bersih  dan sehat.  Dalam kegiatan ini, sosialisasi dan implementasi pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat tidak hanya tentang tata cara cuci tangan yang baik dan benar  saja, tetapi juga tentang  pentingnya sikat  gigi yang baik dan benar.

PEMBAHASAN

Berdasarkan pemasalahan-permasalahan umum yang seringkali muncul di kalangan siswa-siswi Sekolah Dasar, kami selaku mahasiswa UNNES Giat 3 Desa Plumbungan melakukan kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat melalui kegiatan cuci tangan dan gosok gigi. Pembentukan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak usia dini, dimana masa yang paling tepat untuk menanamkan nilai nilai guna membentuk perilaku positif adalah masa usia sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun