Mohon tunggu...
Khadijah
Khadijah Mohon Tunggu... Dosen - Pengabdian seorang dosen melalui artikel untuk masyarakat luas

Dosen Farmasi dengan bidang keilmuan berupa Nanomedicine, drug delivery system, dan pengembangan formulasi obat dan kosmetik, serta nutrasetika

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kosmetik Nano: Manfaat dan Potensi Resiko

5 November 2020   08:32 Diperbarui: 7 November 2020   06:35 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga saat ini penerapan inovasi teknologi nano semakin populer ditengah masyarakat internasional maupun nasional. Penerapanya tidak hanya untuk dunia Sains, Kesehatan, atau pun Material, akan tetapi dalam dunia kecantikan (kosmetik) pun turut serta dalam mengambil manfaat teknologi nano. Apakah anda mengetahui apa itu teknologi nano?

 “Teknologi nano adalah ilmu inovasi yang mencakup desain, karakterisasi, produksi dan penerapan struktur, perangkat dan sistem dengan mengendalikan bentuk dan ukuran pada skala 1-1000 nanometer (nm)”.

 

Dalam pengembangan produk kosmetik, teknologi nano banyak digunakan dalam upaya meningkatkan kinerja dan manfaat kosmetik, mulai dari produk pelembab dan krim anti-penuaan hingga produk perawatan rambut. Selain berdampak positif dalam meningkatkan kinerja dari produk kosmetik, teknologi nano dapat digunakan untuk merubah sifat-sifat material.  Perubahan sifat material yang dimaksud adalah perubahan warna, transparansi, kelarutan, dan reaktivitas kimia. Hal tersebut menjadikan teknologi nano semakin menarik untuk diterapkan oleh para peneliti/industri kosmetik untuk meningkatkan sifat-sifat produk kosmetik yang mereka kembangkan. Adapun jenis produk kosmetik nano yang akan mudah kita temukan di pasar kosemetik diantaranya: pelembab, shampo, sabun, deodoran, pasta gigi, tabir surya, pelembab rambut, parfum, cream anti-penuaan dini, pewarna kuku, lipstick, eye shadow, dan alas bedak.

 

Terdapat dua target penting dalam penerapan teknologi nano yang digunakan dalam pembuatan produk kosmetik, yaitu:

A. Sistem pembawa atau enkapsulasi

Sistem ini dimaksudkan agar bahan berkhasiat dalam kosmetik dapat menembus ke lapisan kulit yang lebih dalam, di mana bahan yang berkhasiat tersebut akan mengaktifkan metabolisme kulit dengan tujuan meningkatkan penampilan dan kesehatan kulit. Salah satu bentuk sistem ini dikenal dengan sebutan Emulsi nano, sistem ini sering diaplikasikan dalam produk deodoran, tabir surya, shampo, dan produk perawatan kulit dan rambut. Emulsi nano mejadi salah satu bentuk dari penerapan teknologi nano untuk meningkatkan penetrasi bahan kosmetik ke dalam kulit. 

 

“Emulsi nano adalah emulsi (dispersi minyak dalam air atau sebaliknya) yang berukuran sangat kecil dimana tetesan kandungan minyak dalam air atau sebaliknya berupa droplet yang berukuran 50-1000 nm”.

 

Emulsi nano dapat digunakan untuk menghantarkan bahan kosmetik berupa lemak/minyak seperti vitamin A, vitamin E, minyak herbal, coenzyme, ke dalam kulit. Kelebihan lainnya dari Emulsi nano adalah dia dapat digunakan untuk tipe kulit yang sensitif, serta mampu menghasilkan tampilan produk yang transparan dikarenakan ukuran dropletnya yang halus dan memiliki usia guna produk yang cukup panjang. 

 

B. Filter pelindung UV dalam kosmetik tabir surya

Penggunaan bahan dengan ukuran nano dalam produk tabir surya dapat meningkatkan kemampuan dalam mencegah kerusakan kulit akibat UV. Titanium dioksida dan seng oksida yang telah secara luas digunakan dalam produk tabir surya, ketika diformulasikan dalam kisaran ukuran 20 nm, dapat menjadi filter UV yang efisien. Formula nano bahan-bahan tersebut telah memberikan kinerja yang jauh lebih baik daripada formulasi dalam ukuran partikel yang lebih besar, mampu memantulkan cahaya tampak dan menyerap UV dengan efisiensi yang sangat tinggi. Sehingga mereka dapat memberikan memberikan perlindungan yang tinggi terhadap UV dan tidak menyebabkan efek merugikan terhadap kesehatan kulit.

 

Fokus kita…

Meskipun banyaknya efek manfaat dalam penerapan tekologi nano pada produk kecantikan dan perawatan tubuh, para ahli kesehatan masih mengkhawatirkan tentang kemungkinan efek jangka panjangnya produk kosmetik nano pada tubuh. Hal ini dikarenakan sifat partikel/bahan berukuran nano yang mudah masuk ke dalam sirkulasi pembuluh darah melalui kulit atau inhalasi dan akan cepat menyebar ke berbagai organ. Jika dosis bahan kosmetik yang masuk tinggi (melebihi batas aman) dan waktu tinggal bahan nano di organ vital relatif lama, maka hal ini dapat berpotensi menyebabkan disfungsi pada organ. 

 

Berbagai studi ilmiah terkait evaluasi penggunaan kosmetik nano secara in vivo, telah melaporkan bahwa partikel nano dapat menembus kulit terutama kulit yang mengalami kerusakan, luka, maupun peradangan. Kulit yang rusak akan menjadi jalan tol untuk partikel nano berpenetrasi, bahkan untuk partikel hingga ukuran 7000 nm. Lebih dari itu, kehadiran jerawat, eksim dan luka dapat meningkatkan penyerapan partakel nano ke dalam aliran darah dan dapat menyebabkan komplikasi lanjut. 

 

Dengan adanya potensi negatif dari kosmetik nano dan peningkatan jumlah produk kecantikan yang mengandung bahan nano di pasar kosmetik, maka diperlukan adanya regulasi khusus yang harus diberikan oleh pemerintah kita mengenai penilaian keamanan produk-produk tersebut. Untuk para pengguna produk kosmetik, diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berupaya untuk mencari informasi terkait keamanan dari bahan-bahan kosmetik yang akan digunakan. Selain itu, hindari penggunaan produk kosmetik ketika kulit kita sedang mengalami gangguan seperti luka atau pun peradangan.

Pustaka

  • Paul FA Wright, Med J Aust 2016; 204 (10): 369-370., doi: 10.5694/mja15.01128
  • Nirvesh Chaudhri et.al, IJPRR 2015; 4(4)
  • Silpa Raj, Shoma Jose, U. S. Sumod, and M. Sabitha, J Pharm Bioallied Sci. 2012 Jul-Sep; 4(3): 186–193., doi: 10.4103/0975-7406.99016
  • Tarl WP, Jeffrey EG, Lynlee LL, Rokhaya F, Margaret B. Nanoparticles and microparticles for skin drug delivery. Adv Drug Deliv Rev. 2011;63:470–91.
  • Sabine Grebler et.al., nanotrust-dossiers/dossier008, 2010.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun